Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyelam di Kedalaman Langit

20 Januari 2022   17:32 Diperbarui: 20 Januari 2022   17:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Silent Night" -Robert Blair

Misteri langit, pabila diselami, tiada batas. Angkasa raya, di awang-awang, lambungkan tinggi angan. Menyelam ketinggian, cakrawalanya, berhikmah dalam.

Tidaklah muluk-muluk, jika bermimpi, dan menaklukkannya. Berteman bintang-bintang, pandang cemerlang, suram pun hilang. 

Mengatas itu, penting dan perlu, asal waspada. Tak mengecilkan insan, merasa bintang, paling cemerlang. "Ing tawang ana lintang", asa menjulang, berjati diri.

Meninggilah ke atas, menyibak langit, ke pendalaman. Pemandangan di atas, laksana sutra, seakan ramah. Tak semua sepakat, batasan itu, makna berongga. Seperti cinta, berat karna prasyarat, ketat dan berat.

Jadilah sederhana, di saat mampu, menyulam kata. Jutaan bintang itu, ingin "gemebyar", bersaing sinar.

Indah hanyalah kesan, tidak secantik, warna aslinya. Menyelam di langit, pastilah sengit, sulit tuk bangkit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun