Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbang Merendah

20 Januari 2022   06:15 Diperbarui: 20 Januari 2022   06:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Wafe" Kayama Matazo  -Mordecai

Ingin melebur, di asa yang menyala, terbanglah rendah. Semakin nyata, tiada entah lagi, bertransparansi.

Pandang mendekat, jelas saling menatap, menyambung jiwa. Berpasanganlah, selagi nyata, menyatukan yang beda. 

Jika dia meninggi, tak ikut-ikut, terjatuh nanti. Jika ia merendah, lekas angkatlah, agar gairah.

Terbang merendah, tajamkan pengamatan, tepis tipuan. Makin ke tinggi, bertemu sunyi, berlumur gebyar gengsi.

Nada damai, indah ciptakan nada, sanggup berbeda. Tidaklah asyik, simphoni kehidupan, monoton nada.

Saat sendiri, kagumi wajah selfie, bosan berkali. Ada gunanya, rumah penuh grafiti, berinspirasi.

Gelombang ombak, nada jantung berdetak, berganti-ganti. Suara kian jelas, jika merendah, tak terbang tinggi.

Kesaksian, hadir dampingi angan, keseharian. Langit perlukan tanah, lihat ke atas, dekat ke bawah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun