Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ngopi di Pagi

8 Januari 2022   06:34 Diperbarui: 8 Januari 2022   06:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngopi di pagi, gairah bertebaran, menyulut angan. Terbayangkanlah, hilang rasa gelisah, terasa mewah. 

Waktu itu di jauh, ngopi sendiri, agar tak jenuh. Terketuk hati, wajah samar melintas, di cangkir ini. Ku aduk-aduk, kau masih tersenyum, manis di kulum.

Kopiku pahit, gula sangat sedikit, nikmat terasa. Selagi ingat, kau menghangatiku, seperti dulu.

"Kita wenang ngupaya, murba wasesa, Gusti kang maha". Kita ikhtiar, tapi tidak kuasa, tuk memutuskan. Kita berpisah, secara baik-baik, hingga sekarang.

Ngopi di pagi, jika sendiri, pasti teringat kamu. Sering temani, mekar aroma wangi, sulit terganti.

Tapi sudahlah, nasi menjadi bubur, kita berpasrah. Bahagialah, dengan sepenuh jiwa, apa yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun