Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibuku Reflektor

22 Desember 2021   20:52 Diperbarui: 22 Desember 2021   20:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri  - besubroto

Cinta tidak bersyarat, kita sebut "sih", mengalir jernih. Sepenuh suka cita, bosan tak ada, bak mata dewa. Binar memancar, tunjukkan jalan lapang, lurus dan lempang. Tak peduli, langit merapat bumi, ikhlas di sini.

Mata seorang ibu, tulus dan bersih, belai kita. Tuntun hingga dewasa, tiada bosan, henti tak hendak.

Ketulusannya, tak lekang oleh panas, maupun hujan. Demi sang anak, bertaruh reputasi, tak henti-henti.

"Sih" itu jujur, tidak bermaksud kafir, atheis kufur.

Kadar cinta Ibunda, adalah kodrat, tak suka-suka. Ia mengalir, murni dari sumbernya, apa adanya.

Bukan hanya Desember, merayakannya, dan mengingatnya. Setiap detik, setiap saat, ingat jasanya.

Padamu ibu, belai kasih sayang, tak mungkin lekang. Harkat martabat, semakin kuat, dialiri cintamu.

Tak seorang pun, tak boleh mengaburkan, "sih" ketulusan. Ibu reflektor, tempat bercermin bening, bersih dan kotor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun