Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib Bukanlah Kesabaran Menunggu

9 Desember 2021   07:11 Diperbarui: 9 Desember 2021   07:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Merenangi Nasib"  -dokpri besubroto

Di tepian pantai, merenangi kenang, bertahun silam. Masih terngiang khasanah. Lalu disusuri lagi, barangkali bertemu hikmah.

Dahulu pernah dikepung bimbang. Terombang-ambing membuncahkan gelisah. Sering berdesah, selalu terbayang akan berpisah.

Bimbang itu penyebab limbung. Ujung-ujungnya murung. Galau karut kusut. Berharap "move on" malah terhanyut.

Cinta itu aneh. Herannya kita suka tercebur di situ. Terkadang jernih, tersering keruh.

Bila sedang jernih, ada ikrar untuk tidak saling meninggalkan. Selalu ngomong kesetiaan. Bersama hanyut saling menyentuh. Ingin sekali berjalan jauh.

Bahkan ketika dia telah dihangati oleh pelukan lain pun, masih berpura-pura : "Aku ikut berbahagia".

Diakui atau tidak, cinta itu banyak berpura-pura. Ikhlas pun direkayasa. 

Kesempatan itu pilihan. Sedangkan nasib merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Bukan sekedar kesediaan untuk menunggu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun