Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menenun Cinta, Menyatukan Hati

6 Desember 2021   17:02 Diperbarui: 6 Desember 2021   17:26 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"The Balinese Textiles Decorated with Pelangi Method"  -  dokpri besubroto

Benang ditenun. Rasa tertegun. Indah seperti pelangi. Berwarna-warni, bak Bali yang selalu berhias diri.

Benang demi benang. Dianyam kenang. Pelangi tujuh warna, melengkung bersuka ria. Indah nun jauh di sana.

"Itu keluwung", kenang kecilku dulu. Semakin dewasa lalu mengenal istilah "teja". Pelangi adalah biang lala.

Sejenak saja, mata dikatup. Bianglala mengikutinya. Mengikuti dedah gundah rasa. Dipandang dari kejauhan, pelangi masih merindu sentuh.

Hubungan kita kadang tidak pekat lagi. Cinta diharap mendekat, tapi mulai menjauh. Kelembutan pun memburam pelan-pelan. Lalu mengekspresikan acuh kejenuhan.

Kupandang motif anyaman tenun. Kita bertukar warna, saling mengindahkan. Tak mau lagi terjerumus pelbagai rintang. Cinta tak mungkin tenang, jika kita masih saling menghasut berang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun