Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendengarkan Debur

3 Desember 2021   10:00 Diperbarui: 3 Desember 2021   10:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Menyapa Laut" - dokpri prasetyo utomo

Lama pantai itu sepi. Riak ombak bergulung sunyi. Terasa serak dan sesak lama sekali.

Tapi pantai itu masih mampu tersenyum. Walau tak ada lagi yang berkemah di sini. Raut wajahnya berseri. Mereka mengibaskan benci.

Saat menyambangi kembali, mereka menyambut riang. Bercerita tentang riuh yang hilang. Malah leluasa berkontemplasi. Berakrab dengan tenangnya pagi.

Denting sepelan apa pun menyajikan nada orkestra. Tapi tersering malah gending-gending gamelan. Debur maunya seperti suara tambur. Nada berseberangan, namun memadu kemerduan.

Riaknya pun makin putih cermerlang. Tak disaput warna sampah yang kecoklatan. Mereka bermain petak umpet. Berlari, dikejar, tak pernah tertangkap tangan.

Pantai itu hampir selesai berpuasa. Menenangkan jiwa, menaklukkan benci rasa. Semilirnya menenteramkan alam.

Mendengarkan debur, membaca asa dari guru alam. Dikerudungi langit, agar mampu bersyukur dengan hening khidmad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun