Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Anak-anak Tak Pernah Mendung

28 November 2021   07:40 Diperbarui: 28 November 2021   07:42 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Bermain"  - dokpri besubroto

Imaji warna. Pelangi melengkung, bebas dari mendung. Mereka melekat di langit, berlatar biru.

Mari sejenak lupakan haru. Sebagai orang tua, dirimu dan diriku menyatu. Mengurus anak, bukan memanjakannya.

Memandang pelangi, selalu tak bosan. Jika kita ingin berburu kesan. Setelah hujan tumpah ruah, pelangi pun akan merekah.

Mata anak-anak tak pernah mendung. Cerah ceria bergairah. Memilih riang tinimbang susah. Genderang tawanya berderai-derai. Senang memburu kenangan baru.

Kenang silih berganti. Tidak semua kenangan mampu dikenang. Angin membawanya terbang. Semakin dijejalkan, keinginan kian tak kekal.

Kita sering memaksa mengenang masa kini. Kaku mau melupa masa lalu. Sejak anak-anak sudah dipaksa begitu.

Dunia anak bukan milik orang tua. Sepertinya merasa paling punya cita-cita. Anak dijadikan objek, untuk melancarkan suatu proyek.

Mata anak-anak tak pernah mendung. Gairah mentari, tak pernah murung.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun