Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guruku Alami

25 November 2021   18:10 Diperbarui: 25 November 2021   18:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Museum Kata Laskar Pelangi" Belitung  -dokpri  besubroto

Alam mengasyikkan. Ia guru bagi siapa saja. Gaji tak mau, gengsi juga tak perlu. Membahagiakan, memberi hati selalu.

Usaplah daun. Dia akan menyilakan embun. Ciumlah bunga, semerbak dekat terasa. Pupuklah tanaman, mereka tumbuh dengan nyaman. Bersihkan hama, buah akan bahagia. Jagalah hati, sewaktu panen raya.

Alam, guru sepanjang zaman. Tak menjanjikan gelar, tak harap bayar. Tak kering untuk dikaji, walau usia akhir mendekati.

Pohon kelapa mengajari, agar daunnya meneduhkan kolam. Saat airnya berkilauan, memberi contoh tentang makna ketulusan. Langit biru, nuansa haru. Tetapi setiap hari masih dirindu.

Guruku alam, nyalanya tak pernah padam. Ketika berpandangan jauh, masih melintas burung layang-layang. Perutnya putih, punggungnya hitam. Kompak terbang dengan capung dan belalang.

Guruku alam, tidak bergumam-gumam. Tapi memberi banyak pelajaran walau diam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun