Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Stasiun Tugu Si Saksi Bisu

8 November 2021   19:11 Diperbarui: 8 November 2021   19:14 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rute Surabaya Jogja dan sebaliknya ditempuh hampir setiap minggu. Melata dengan hati berbunga-bunga.

Itulah laku. Dijalani sekitar tiga tahun. Hingga hafal, nama-nama stasiun pemberhentian.

Sesampai di Jogja, krasan di rumah saja. Jika kangen kulineran, nongkrong saja di "Resto Toegoe". Sembarang ada. Gudheg, bakpia, tahu bacem.

Dulu sekali, hubungan kita hampir kandas di situ. Dua pilihan sulit. Pacaran terus, atau menikah dulu.

Masalahnya, apakah menikah itu wajib serumah ?

Keyakinan mengatakan bahwa kesetiaan itu diuji dengan jauhnya jarak. Jika niatnya baik, akan tergelar jalan yang lebih baik. Tak ada saling berbalas buruk, agar tahu mana yang lebih baik.

Pernah patah hati, bukanlah masalah.  Asal kita tetap bersama di waktu yang tidak salah. Bersama selalu menghidupkan gairah.

Stasiun Gubeng dan Tugu adalah saksi bisu. Ia mengawal hingga ketemu kebersamaan baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun