Alam yang semakin tenang. Debur ombak. Hati tak retak. Alam masih ramah. Menyapa kita.
Hiruk pikuk jauh berkurang. Di sini suasana sangatlah tenang. Tak ada bunyi-bunyian. Tak terdengar pula maki-makian. Ego dan merasa jago, menghilang.
Mari memurnikan cinta. Agar tidak sekeras padas, terkesan buas. Batu yang diam, tak membawa dendam silam.
Angin berdesir terus terang. Jelas memintas. Sabar menunggu saat, kapan mesti berhasrat.
Barangkali cinta bersemi lagi di minggu pagi. Di tempat asing, ramah tak bising. Detak jiwa terdengar, Â hati masih mampu bergetar.
Menyapa alam sambil berkemah, bagian dari anugrah. Setelah pandemi, inilah tempat yang paling mengerti.
Bersama alam, hati dalam keadaan tenang. Saat ini, hingga mendatang.