Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Itu Nyata

4 November 2021   07:10 Diperbarui: 4 November 2021   07:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cintailah Tuhan. Itu utama dan pertama. Sedangkan sisanya, hanya detail dunia. 

Harkat itu tidak mesti menjadi nomor satu. Kita saja yang mengira bahwa yang lain tabu.

Sumber cinta pastilah dari sana. Pilar cinta tertinggi ini sering dilewati. Selalu minta bukti, dikira itu hanya masalah eksistensi.

Berjalanlah di pantai sendirian. Jauh dari riuh kebisingan. 

Di mana ada bukti Dia mengikuti ? Tak ada jejak telapak. "Itu telapak kakiku sendiri". 

Dia menggendongmu. Dia merengkuhmu. Dia dengan sabar mendengar umpatanmu. Bahkan dia diam tatkala ada yang menyangsikanmu.

Tiada itu nyata. Doa, yang membuat yang seolah tak ada itu mengada. Apa pun peringkat yang dicapai, adalah akumulasi dari doa dan upaya.

Jadi, kenapa mengaku-aku.  "Itu kelebihan saya pribadi". Dikira ia amat perkasa. Maha itu tiada.

Debu saja bisa bersyukur. Batu belum tentu mau melakukannya. Itulah tabiat, saat kita merasa paling hebat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun