Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membakar Hangus Perasaan

2 November 2021   15:09 Diperbarui: 2 November 2021   15:53 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajah topengku memeluk cemas. Gemas tak cerdas. Walau rambut telah memutih, pola pikir tidak beralih. Seperti kanak-kanak.

Kubiarkan kumisku. Panjang melintang garang. Melebat kini, nanti rontok sendiri. Citranya akan mati.

Aku iri. Ketabahan cuaca lebih asli. Jika mendung, pasti akan hujan. Kita termenung, malah tak hujan-hujan.

Apakah hati remuk itu rahasia semesta ? Kepekaan tak mampu mengungkapkannya. Saat tertawa maupun menangis. Dalam rentang gerak yang lamban, isinya hanya alasan-alasan.

Sehabis menghangus bakarkan perasaan, bertunaslah penyesalan. Kalau mau mencari, sebenarnya tersedia banyak alternatif jawaban.

Tetapi kita terus berebut kebenaran. Ujungnya tetap saja, saling menyalahkan.

Menunggu musim berganti memerlukan waktu. Mesti harus sabar menunggu. Jika terus termangu, pasti tidak akan menghasilkan sesuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun