Setiap ganti baju, kau teliti, padu dan padan. Hanya daleman, boleh memilih, sesuka hati ini.
Gundah dan marah, selalu warna merah, sepi gairah. Bila hubungan rukun, hijau daun, jadi pilihan. Hitam jika berdendam, putih nan bersih, bila bersedih.
Matamu di bajuku, tliti selalu, asal tak mau. Entah gimana, tengkar melulu, apa tidak berbaju ?
Hati bersabar, dari jarak yang jauh, aku tersadar.
Malam pun seru, bertengkar soal baju, lama dan baru. Ku pilih lama, lekat aroma, di mana-mana.
Konon katanya, wibawa kita, tergantung di busana. Penting bagiku, segera pergi, menjauhi almari.