Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memeluk Cemburunya Gunung

24 Oktober 2021   19:37 Diperbarui: 24 Oktober 2021   19:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam di atas gunung, dingin terasa, beku di kaki. Aku melangkah, rayakan kehilangan, dan rasa gundah. Mungkin terkabul, ingin melupa kamu, menghapus kesan.

Awal menemukanmu, dahulu kala, lugu di hati. Tiada rasa was-was, ke mana saja, tidak masalah. Tetapi lama-lama, kamu berubah, sering bertingkah.

Tinimbang sedih, aku coba sendiri, melupakanmu. Hingga ketemu, seseorang yang sayang, sangat terlalu.

Aku tlah bahagia, di sini senang, ke sana riang. Tidak perlu khawatir, saat ke saat, seperti dulu.

Lukaku telah sembuh, air mataku, telah mengering. Terimakasih, caramu meyakiti, indah sekali. Aku dan kamu, mungkin tidak berjodoh, bertindak bodoh.

Di hawa dingin, aku panasi ingin, ke mana lagi. Setiap tempat, jejak masih teringat, untung tlah putus.

Terimakasih banget, belajar sabar, gurunya kamu. Bersakit-sakit, bersenang kemudian, memanglah benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun