Malam di atas gunung, dingin terasa, beku di kaki. Aku melangkah, rayakan kehilangan, dan rasa gundah. Mungkin terkabul, ingin melupa kamu, menghapus kesan.
Awal menemukanmu, dahulu kala, lugu di hati. Tiada rasa was-was, ke mana saja, tidak masalah. Tetapi lama-lama, kamu berubah, sering bertingkah.
Tinimbang sedih, aku coba sendiri, melupakanmu. Hingga ketemu, seseorang yang sayang, sangat terlalu.
Aku tlah bahagia, di sini senang, ke sana riang. Tidak perlu khawatir, saat ke saat, seperti dulu.
Lukaku telah sembuh, air mataku, telah mengering. Terimakasih, caramu meyakiti, indah sekali. Aku dan kamu, mungkin tidak berjodoh, bertindak bodoh.
Di hawa dingin, aku panasi ingin, ke mana lagi. Setiap tempat, jejak masih teringat, untung tlah putus.
Terimakasih banget, belajar sabar, gurunya kamu. Bersakit-sakit, bersenang kemudian, memanglah benar.