Kita sering bertemu di kegelapan siang. Silau yang dirindukan. Kita memandang sesuatu dari arah yang berbeda.
Orang ketiga datang tak diundang. Piawai memberi hati. Tahu celah, sebentar singgah pun, dirindukan dan terkesan lebih indah.
Orang ketiga tlaten datang. Suka sekali mengajak pergi. Di tempat rekreasi, hatiku dan hatinya klik. Seolah teredam semua emosi. Walau tidak duduk di singgasana lagi.
Orang ketiga lebih berseri. Tak ada marah, tak ada benci. Setiap hari memberi dan hanya memberi. Seperti mentari di sinar pagi.
Orang ketiga pemecah masalah. Selalu ada jalan ke luar, tuntas tak meninggalkan dendam dan  was-was.
Tapi semakin ke sini, aku takut sendiri. Mungkinkah cinta dibagi.
Dia yang sabar, selalu terbayang-bayang. Aku pun bermimpi : "Orang ketiga, cukup di sini". Dia dan anak-anak sudah menanti.