Aku adalah hangat yang melelehkan air matamu. Asap rebusan rempah, dari senyum subur tanahMu. Dari dulu aku memang sayang, tapi terhalang malu.
Kenang tak terbuang, dijaga hangat rempah. Hangatku dan hangatmu menyatu di bayang gelas.
Kaulah "Si Padeh" yang kurindu. Dingin, hangat, atau panas bersama menunggu saat yang bergejolak hasrat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!