Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... -

Kenangan yang terindah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Minggu Paskah: Bagaimana Cara Menentukan Tanggalnya?

2 April 2012   04:05 Diperbarui: 4 April 2017   18:18 7147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Raya Paskah selalu terjadi pada hari Minggu, tapi setiap tahun, tanggalnya tidak pernah sama. Tidak seperti Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember, tanggal Hari Raya Paskah atau biasa disebut Minggu Paskah selalu berubah antara 21 Maret sampai dengan 25 April.

Minggu Paskah adalah hari kebangkitan Yesus Kristus yang dirayakan setiap tahun. Tujuan penentuan Minggu Paskah adalah untuk memelihara tradisi, setiap hari Minggu, musim yang sama tahun ini, dan hubungan yang sama dengan bulan purnama yang terjadi pada saat kebangkitan Yesus Kristus pada sekitar tahun 30 Masehi.

Cara menentukan Minggu Paskah mengikuti dua pola kalender, yaitu kalender matahari dan kalender bulan. Kalender matahari, atau biasa disebut kalender surya, adalah kalender yang didasarkan pada pergerakan bumi mengelilingi matahari (yaitu 1 tahun sebesar + 365,25 hari), sementara itu, kalender bulan berdasarkan pergerakan bulan mengelilingi bumi (yaitu 1 tahun sebesar + 355 hari).

Perhitungan Minggu Paskah dimulai dari awal musim semi (seperti kita tahu, Bangsa Yahudi dan Eropa memiliki 4 musim). Menurut tradisi mereka, musim semi adalah awal dari sebuah cahaya terang dan kesegaran kehidupan di bumi, melambangkan Kristus sebagai cahaya dan hidup kepada dunia. Awal musim semi terjadi pada tanggal 21 Maret, biasanya disebut titik pergantian musim semi.

Siklus musim semi ini akan berulang setiap 19 tahun. Menurut tradisi bangsa Yahudi yang merayakan Paskah setelah hari ke 14 menurut kalender bulan (hari itu merupakan bulan purnama), bulan purnama pertama setelah 21 Maret ini disebut sebagai "tanggal bulan purnama Paskah" atau dikenal sebagai Tanggal Purnama Paskah (TPP). Selanjutnya, kita mencari hari Minggu terdekat setelah TPP. Jadi, hari Minggu Paskah adalah hari Minggu setelah TPP.

Karena jumlah hari dalam seminggu ada tujuh, maka akan ada tujuh Tanggal Purnama Paskah yang mungkin terjadi. Tujuh hari siklus ini tidak terulang, karena ada tahun kabisat selama 4 tahun sekali, sehingga siklus ini akan berulang setiap 7 x 4 = 28 tahun, yang disebut siklus matahari.

Karena siklus musim semi terjadi setiap 19 tahun dan siklus matahari terjadi setiap 28 tahun, maka siklus tanggal Paskah akan berulang setiap 28 x 19 tahun atau sama dengan 532 tahun. Siklus ini disebut siklus Victorius, karena untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Victorius dari Aquitaine di Roma pada tahun 457.

Rumus untuk menghitung tanggal Minggu Paskah

Formula di bawah ini digunakan untuk menghitung tanggal Minggu Paskah berdasarkan algoritma yang dikembangkan oleh J.M. Oudin (1940). Hal ini berlaku untuk setiap tahun Gregorian (Y). Semua variabel adalah bilangan bulat (integer) dan nilai sisa (modulus) dari semua hasil pembagian tidak dimasukkan dalam perhitungan.

Y -> Tahun
C = Y/100
N = Y - 19*(Y/19)
K = (C - 17)/25
I = C - C/4 - (C - K)/3 + 19*N + 15
I = I - 30*(I/30)
I = I - (I/28)*(1 - (I/28)*(29/(I + 1))*21 - N)/11))
J = Y + Y/4 + I + 2 - C + C/4
J = J - 7*(J/7)
L = I - J
M = 3 + (L + 40)/44 -> Bulan
D = L + 28 - 31*(M/4) -> Tanggal

Penerapan rumus di atas dengan menggunakan MS Excel adalah sebagai berikut:
Petunjuk: sel D2 = 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun