Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malaikatku, Pencabik Cintaku

8 Mei 2021   08:47 Diperbarui: 8 Mei 2021   08:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jadi eloe nyurigain juga, kalau Donny dengan Tante ada affair?" sergahku emosional, "Ingat Tanty, Kak Donny itu bukan pria yang seperti itu. Apalagi Tante Asti. Beliau itu selain cantik parasnya, juga sangat mulia hatinya. Beliau itu malaikatku! Beliaulah yang diutus Tuhan untuk jadi penolongku. Jadi gak mungkinlah jika mereka sampai lakukan kejahatan cinta yang serendah itu...."

"Nanti dulu Sobat! Bukan begitu maksudku....." sela Tanty meredamku. Tapi aku sudah tak menggubrisnya. Aku langsung cabut meninggalkan rumahnya. Aku tak terima banget dengan penghinaannya atas kedua orangyang sangat kucintai itu. Maya dan Tanty ternyata sama saja.

***

Atas undangan syukuran ultah Lany, malam ini aku meluncur ke sebuah pondok sate yang cukup terkenal di kotaku.  Pondok sate ini hampir selalu ramai pembelinya.  Selain menu satenya yang bervariasi, juga tempatnya yang lumayan nyaman. Karena mereka punya 7 buah gazebo kecil ditambah sebuah pendopo yang berkapasitas 7 set meja makan.

"Lho, yang lain mana, Teh? Kirain aku yang dateng terakhir." Tanyaku padanya.

"Kamu memang undangan yang terakhir dateng, tapi sekaligus yang pertama...."

"Haah...... yang terakhir sekaligus yang pertama? Maksudnya.....?"

Lany lalu menjelaskan, bahwa ia memang sengaja hanya mengundangku saja. Pertama, ia pengin aku mendoakannya di hari ultahnya ini. Kedua, Lany pengin curhat padaku. Ketiga, untuk kangen-kangenan saja, setelah hampir setengah tahun tak ketemuan.

"Trims banyak ya, Teh! Aku sudah puas makan sekarang. Juga sudah ngedoain Teteh. Sebenernya ini lucu. Karena idealnya, Tetehlah yang ngedoain aku yang lebih muda ini...."

"Ya, enggak kudu begitu dong! Meski kamu lebih muda dariku, tapi faktanya kamu kan lebih rohani? Jadi doamu pasti lebih efficacious alias mustajab......."

Selanjutnya, bagai bendungan jebol, Lany langsung saja mencurahkan isi hatinya. Intinya, kini ia lagi limbung, terluka dan terhina. Karena Edy, tunangannya, telah mengingkari komitmennya. Ia tiba-tiba memutus sepihak tali pertunangannya. Padahal rencananya, 5 bulan lagi mereka akan menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun