Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nikmatnya Menuju Keabadian

8 Juli 2020   11:01 Diperbarui: 8 Juli 2020   11:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Durasi hidup manusia di bumi ini sangat terbatas. Akan tiba waktunya setiap orang harus meninggalkan dunia ini. Ketika waktu itu sampai, tak ada seorang pun yang punya kuasa untuk mencegah, menunda apalagi menolaknya. Sehingga sehebat, sekuat, sekaya, sejenius, sesukses, seterkenal dan secemerlang apa pun seseorang; segala pencapaiannya itu pada akhirnya harus ditinggalkan.

Sementara manusia jasmaniah semua orang makin lama pasti makin menua, melemah, melambat, melayu dan merapuh lalu ambruk tak berdaya lagi. Kemudian hanya bisa tergeletak letih di petidurannya. Tak bisa lakukan apa pun, selain menunggu. Ya, menunggu saat kematiannya.

Saya tidak sedang menakut-takuti atau menggelisahkan siapa pun juga. Karena tanpa saya katakan pun, lambat atau cepat, kematian pasti akan menghampiri semua orang. Kematian ragawi adalah suatu keniscayaan. Yang berbeda adalah waktunya, caranya, penyebabnya, prosesnya dan konteksnya. Berbeda, tapi semua orang pasti akan mengalaminya.

Ketika mati, hanya ada dua kemungkinan yang akan dihadapinya. Pertama, tersiksa dan menderita di alam maut atau hades atau sheol. Yang kedua, menikmati penghiburan di bosom of Abraham (Lukas 16:22-25). Di sana, segala yang dibanggakannya di bumi, tak ada artinya sama sekali. Segala yang dimiliki sebelumnya, tidak akan mampu menolongnya. Apalagi mengubah posisi dan nasibnya di alam sesudah kematian itu.

Dengan kata lain, nasib mujur dan kesenangan hidup di bumi, sama sekali tak menjamin apa pun di akhirat. Bahagia di bumi tidak otomatis bahagia juga di sana. Demikian juga sebaliknya. Itulah kehidupan arwah sebelum kiamat, atau sebelum hari penghakiman. Waktu berlangsungnya bisa saja singkat. Bisa lama, dan bahkan bisa masih akan sangat lama.

Di hades saja, rasanya sudah sangat tersiksa dan menderita. Seperti terpanggang dalam nyala api (Lukas 16:24). Sebaliknya, kalau di pangkuan Abraham atau Firdaus, sudah sangat terhibur dan bahagia. Bayangkanlah betapa kontrasnya dua kondisi kehidupan tersebut.

Lalu pada hari penghakiman, yang di hades atau sheol akan di campakkan ke dalam neraka. Ke dalam siksaan kebinasaan yang kekal (terpisah selamanya dari Allah). Namun yang di Firdaus akan dibawa ke surga. Ke dalam kehidupan yang kekal bersama Allah selamanya. Itulah yang disebut sebagai keselamatan surgawi atau everlasting life.

Apa yang Diterima Orang-orang yang Diselamatkan?

"Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh." (Yesaya 35:9-10).

Frasa "tidak akan ada singa dan binatang buas" artinya tidak ada bahaya atau sesuatu yang menakutkan. Bukankah singa dan binatang buas sangat menakutkan dan membahayakan? Dengan kata lain, mereka yang diselamatkan itu, akan hidup tanpa ketakutan. Mereka sangat menikmati kesukacitaan abadinya. Bebas dari duka dan keluh kesah.

"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."(Yohanes 14:2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun