Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Yesus Kristusku dan Surgaku

1 Juli 2020   12:36 Diperbarui: 1 Juli 2020   12:28 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa keselamatan manusia itu bisa kekal atau bersifaf kekal? Di bumi ini, keselamatan manusia tidak kekal, alias hanya fana saja. Setelah di surga, manusia baru bisa menerima keselamatan kekal. Persoalannya, apakah manusia bisa masuk surga? Dengan kekuatan sendiri, pasti manusia tidak akan pernah mampu ke sana. Karena ouranos atau heaven itu penuh kekudusan, sedangkan manusia itu penuh dengan dosa dan cacat cela. Dua hal yang bertentangan yang tak mungkin bisa dipertemukan. Apalagi surga yang mulia itu, tak bisa dilihat dengan mata jasmaniah manusia. Jadi manusia (siapa pun dan apa pun dia), pasti tak tahu dan tak mampu ke sana.

Namun sekali lagi, saya sangat bersyukur  dan sangat berbahagia, karena saya sudah memiliki surga. Pada waktunya, saya pasti bisa sampai ke sana. Lho, kok bisa dan sudah merasa pasti? Lha iya dong! Karena nama saya sudah terregistrasi di sorga (Lukas 10:20). Sudah tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba (Wahyu 21:27).

Bukan hanya terdaftar dalam "daftar nama warga Kerajaan Surga", tetapi sudah tersedia pula satu tempat bagi saya di sana (Yohanes 14:2b). Dan "proses menuju ke surga" pun, sudah ada yang akan menolong membawa saya ke sana (Yohanes 14:3). Bukankah itu sangat membahagiakan?

Pertanyaan logisnya, siapa yang meregistrasi nama saya di sana? Siapa yang menyediakan tempat bagi saya di surga? Dan siapa yang (pada waktunya) mau menolong membawa saya ke surga? Atau dengan kata lain, siapa yang menganugerahi saya surga?

Jawabannya, adalah Yesus Kristus sendiri. Ya, Yesus Kristuslah yang memberikan surga kepada saya!

Siapa Sesungguhnya Yesus Kristus itu? 

Yesus Kristus adalah Sang Pemilik Surga. Surga itu adalah milik-Nya. Karenanya, Ia bisa memberikan surga. Sebab barangsiapa yang tak memiliki sesuatu, tak mungkin bisa memberi sesuatu. Jadi Dialah yang menggaransi bahwa saya pada waktunya, pasti bisa sampai ke sana. Tapi apa dasarnya kalau Dia adalah pemilik surga? Dasarnya adalah statement-statement Kitab Suci.

Ketika masih berada di bumi, Yesus (saya lebih senang menyebutnya Tuhan Yesus) pernah berkata kepada orang-orang Yahudi: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku, tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." (Yohanes 8:21)

Frasa - Aku akan pergi dan ke tempat Aku pergi -- maksudnya ialah akan pergi ke surga. Artinya, sebelum pergi atau naik ke surga, Ia sudah lebih dahulu memberitahukan kepada orang-orang Yahudi. Selain itu, Tuhan Yesus memberitahu juga tentang asal usulnya. "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini." (Yohanes 8:23).

Kata-kata pada ayat yang hurufnya saya tebalkan - dari atas dan bukan dari dunia ini -- itu merujuk pada surga. Maksudnya, Tuhan Yesus ingin menegaskan bahwa Dia itu berasal dari surga. Bukan dari dunia ini. Waktu itu Ia memang berada di bumi, tapi tidak berasal dari bumi. Karena asal-usul-Nya dari surga, maka Ia mampu turun dan pergi atau naik atau balik lagi ke surga.

Waktu itu, yang diberitahu perihal rencana kenaikan-Nya ke surga, bukan hanya orang-orang Yahudi saja. Tetapi justru yang terpenting, adalah kepada para murid-Nya sendiri. Kepada para murid-Nya, Tuhan Yesus memberitahu bahwa Ia akan pergi ke surga untuk menyediakan tempat bagi mereka. Bahkan disertai janji, Ia akan datang kembali ke bumi untuk membawa mereka ke surga. Supaya di tempat Ia berada, para murid-Nya pun atau para orang yang percaya kepada-Nya, bisa berada juga di sana (Yohanes 14:2-3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun