Apa kau kira aku batu beku tuna rindu?
Apa kau sangka aku pungguk lapuk yang
buta moleknya wajah rembulan?
Aku masih seonggok jiwa yang tak letih
merenda mimpi
Masih bersimbah iman berlumur asa, malah
mengerah upaya segenap legal cara
'tuk menggapai rindu, visi dan obsesi
Jangan kira kulelap dalam enggan dan gamang
atas tembok atas kompetisi atas tajamnya situasi
Meski tertatih tersaruk tetap kupacu penaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!