Mohon tunggu...
Bambang M Permadi
Bambang M Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Catatan dari tepian Sungai Kahayan

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tugas PR Harus Manusiawi

28 Oktober 2022   09:24 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:27 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Unsplash.com

Pemberian Pekerjaan Rumah (PR) oleh guru kepada anak didiknya menjadi perhatian. Tak sedikit yang keberatan dengan pola tersebut. Alasannya, siswa sudah cukup terbebani dengan materi pelajaran di sekolah. Ketika tiba di rumah mereka masih harus berkutat dengan mata pelajaran yang hampir setengah hari telah  diajarkan oleh gurunya.

Tidak ada yang salah dengan PR. Pola ini sebenar adalah bentuk reminder terhadap materi-materi yang telah diajarkan di sekolah. Tidak seluruh siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan baik. Diantaranya diakibatkan jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu banyak , suara guru kurang jelas didengar dan  suasana belajar yang kurang kondusif akibat keterbatasan sarana dan prasarana.

Bila PR selama ini banyak diperdebatkan diperkirakan karena menimbulkan beban psykologis siswa. PR menjadikan siswa stress, karena akan mendapatkan hukuman bila tidak mengerjakannya. Seharusnya proses belajar dapat dibuat enjoy , tanpa beban.

Sejak jaman dulu orang-orang tua mengharuskan anak-anaknya belajar.Terutama pada malam hari. Sejauh itu tidak ada pertentangan dari anaknya. Dengan kesadaran sendiri sang anak selalu belajar setiap malam. Tidak ada target, ancaman atau apapun. Yang penting anak harus rajin belajar agar pintar.

Pemberian PR masih penting, agar siswa mempelajari ulang apa yang diajarkan gurunya di sekolah. Tidak perlu ada target apalagi sanksi yang membuat siswa jeri. Tidak semua siswa hidupnya beruntung. Tak sedikit selepas sekolah mereka membantu orang tuanya untuk mencari nafkah, sehingga tidak ada waktu mengerjakan PR yang rumit. Diperlukan kreatifitas para pendidik agar siswa-siswanya tetap belajar tapi tanpa beban. PR masih relevan diterapkan tapi dengan aturan yang manusiawi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun