Mohon tunggu...
Bambang Suharto
Bambang Suharto Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kemenkeu Ditjen Perbendaharaan

Pegiat media sosial :-)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Akhir Ramadhan

14 Agustus 2012   13:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:47 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ramadhan telah tiba

Tapi amalan-amalan hamba tak seberapa

Lailatul Qadar yang engkau beritakan telah hinggap di depan mata

Tapi, diri ini masih saja menyia-nyiakannya

Seandainya hamba tahu,

Bagaimana koleksi pahala hamba

Pun bagaimana koleksi dosa-dosa hamba

Tentu hamba bisa menakar, berapa banyak hamba bisa menebusnya

Namun, ternyata Engkau lebih memilih merahasiakannya

Agar hamba Mu tak cepat puas atas amalan-amalannya

Agar mereka tak cepat putus asa atas dosa-dosanya

Dan Engkau pun mewahyukan pada Rasul-Mu yang mulia

bahwa keselamatan di sana bukan karena itu semua

Melainkan cinta

Maka, ampunilah hamba

Maka, selamatkanlah hamba

Maka, ridhoilah hamba

Karena tanpa semua itu, alangkah ruginya segala upaya

Ya Allah, pemilik bumi dan seisinya

penguasa jagad raya dan seluruh jiwa

Betapa malunya hamba pada Rasulullah

Yang membengkak kakinya karena beribadah kepada-Mu

Yang sedikit tidur dan sedikit makan

Yang memenangkan agamamu di siang hari bulan Ramadhan

Sedangkan hamba....

MasyaAllah..

Astaghfirullah..

begitu terlenanya kami oleh duniamu

begitu mudahnya kami dibuai oleh nafsu dan syahwat

begitu lemahnya kami melawan rayuan makhluk api yang engkau laknati

Begitu pedenya kami merasa dekat pada-Mu

Ternyata begitu jauh amal dari iman

Mata ini sering berbuat zina,

Telinga ini tak pernah absen mendengar yang tak semestinya

Mulut ini tiada berhenti berkata ghibah, kasar dan dusta

Tangan ini justru asyik melakukan hal-hal sia-sia

Kaki ini justru ringan menuju tempat-tempat maksiat

Lalu, masihkah kami layak menyebut hamba dari-Mu?

Masihkah kami pantas meminta belas kasih-Mu?

Ya Azis, Ya Gaffar, Ya Rahiim

Begitu hinanya hamba

Yang mungkin lebih hina dari hewan-hewan ternak

Karena mereka tak berakal, sedangkan hamba bisa menentukan pilihan

Maka, sesungguhnya hamba begitu berharap

Angkatlah derajat hamba, tinggikanlah status hamba

Agar lebih mulia dari malaikat

Kuatkan hamba menghadapi rintangan dan cobaan

dan hebatkan hamba agar tak pernah mundur jalankan perintah

Karena tanpa-Mu, tiada sanggup hamba bertahan

Ya Alim, Ya Sama’, Ya Bashir

Yang mengetahui segala isi hati

Yang mendengar segala denyutan saraf di otak kami

Yang melihat apapun yang tersembunyi

Teguhkan hati kami dijalan-Mu

Bersihkanlah dia agar kembali ke fitrahnya

Beningkanlah dia dari segala noda-noda hitam bekas kemaksiatan

Dengan air cinta dan pelembut kasih dari-Mu

Terimalah tobat kami, meski begitu sering kami mengingkarinya

Namun, sesungguhnya Engkau sang Maha Penerima Tobat

Yang memiliki luas ampunan tak terhingga

dan rahmat yang tak terhitung jumlahnya

Di akhir Ramadhan ini, Terimalah taubat kami Ya Allah.

Terimalah kami kembali kepada-Mu Ya Adhim

Jika harusnya puasa itu menjadikan kami berubah

dari sekedar beriman menjadi bertaqwa

Lalu, apakah kami sanggup tetap setia di bulan yang lain?

Maka, tuntunlah kami agar tak menyimpang lagi dari jalan ini

Bimbinglah kami agar tetap istiqamah beribadah kepada-Mu

Agar mencintai Engkau dan Rasul-Mu lebih daripada sebelumnya

Agar ikhlas beramal kepada-Mu meski semakin sedikit yang membersamai

Ya Allah, tiadalah apa-apa yang paling kami harapkan

Selain ridho dan maghfirah-Mu

Perkenankanlah doa kami

Kabulkanlah Ya Allah

Amin..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun