Faktor-faktor utama yang memengaruhi setiap generasi juga berbeda. Generasi tradisionalis sangat dipengaruhi oleh depresi atau tekanan yang tinggi.
Generasi baby boomers sangat dipengaruhi oleh televisi. Kesukaannya, taste-nya, preferensinya sangat mudah dipengaruhi oleh televisi. Iklan sangat efektif melalui televisi pada masanya.
Sedangkan generasi X mulai dipengaruhi oleh video games dan komputer dengan internetnya (facebookers).
Bagi generasi Y lebih mudah dipengaruhi melalui blogs, twitter, my space, facebook, smartphones, dan seterusnya. Terutama mereka juga lebih senang tampil di instagram, atau mereka saling memengaruhi satu sama lainnya.
Karenanya sering disebut juga sebagai generasi Instagram. Generasi Z seakan-akan lebih narsis. Sebagai snapchat generation mereka lebih senang berkreasi seperti aplikasi tiktok.
Terkait dengan kemajuan teknologi juga masing-masing generasi menyikapi dengan berbeda-beda. Begitu dikatakan terkait teknologi tradisionalis akan mengatakan "what?". Bahkan mereka tidak pernah membayangkannya. Berbeda dengan para baby boomers yang 'trying to get there'. Generasi X akan mengatakan "use it and love it". Sedangkan generasi Y bilang "I live with it".
Terakhir, masing-masing generasi juga mempunyai barrier atau difficulties. Misalkan generasi tradisionalis dan baby boomers akan mengalami kesulitan terhadap perubahan.
Berbeda dengan generasi X yang tidak mudah percaya dan terhadap kata-kata loyalitas. Sedangkan generasi Y kita akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan mereka secara 'face-to-face'.
Bila kita rangkumkan, prinsip yang perlu dipegang terutama adalah; pada hakitkatnya cara otak bekerja semua generasi sama.
Bahkan otak setiap warga negara yang berbeda, pada dasarnya sama. Namun karena lingkungannya berbeda dan berubah-ubah sehingga seakan-akan ada kecenderungan tersendiri untuk masing-masing generasi. Berdasarkan kajian ilmiah neurosains; mindset yang perlu ditanamankan bahwa every brain is unique karena tidak ada satu pun connectome atau kumpulan neural pathways seseorang yang sama.
Selalu ingat setiap orang unik, dan masing-masing memiliki kelebihan. Demikian dengan masing-masing generasi juga unik, serta memiliki masing-masing kelebihan atau kekuatan. Nah kita fokuskan seja pada strengths ini. Diversity atau perbedaan-perbedaan lintas generasi itu indah.