Setelah selesai seluruh sesi pelatihan selama 3 hari, diambil dan dikumpulkan serta dianalisa lah 'feedback form' dari seluruh partisipannya untuk segera dievaluasi. Ternyata si Bapak tadi sebagai nara sumber yang paling jelek hasil penilaian dari para partisipan.
Karena buat generasi muda ini apa-apa yang telah disampaikan, bagi mereka materi-materinya terlihat sangat aneh, sangat weird, old school, dan old passion. Tidak hanya materinya yang terlihat complicated dan kedengarannya sangat teoritis. Namun cara penyajian di slide presentasi juga terasa membosankan.
Demikian pula cara penyampiannya, penampilannya, penggunaan kosa katanya, dan seterusnya. Ini lah contoh nyata yang perlu kita sadari bersama. Sebaliknya mungkin sampai hari ini masih banyak para senior yang sangat sebal dengan overstate atau overused penggunaan kata-kata 'milenial'.
Beberapa perbedaan generasi juga terlihat di dalam pekerjaan, misalkan terkait dengan etika kerja. Tradisionalis maunya bekerja keras; "I work hard" bagi mereka mempunyai pekerjaan adalah suatu privilege tersendiri.
Sedangkan babby boomers mengatakan "I will work hard" dan menginginkan suatu pekerjaan yang prestis atau yang bergengsi. Generasi X menginginkan pekerjaan dengan jam yang lebih fleksibel.
Berbeda lagi dengan generasi Y yang akan menyelesaikan pekerjaan dengan nyaman. Mereka akan sering berganti pekerjaan.
Dalam hubungan pekerjaan masing-masing generasi juga mempunyai sudut pandang yang berbeda. Bagi tradisionalis sangat menghormati pengawas, dan mereka menjaga diri serta menyelesaikan pekerjaannya.
Sedangkan baby boomers menginginkan bekerja dengan tim untuk mendapatkan lebih banyak input dan hasil yang baik. Bagi generasi X bekerja dengan orang lain tidak apa-apa, tetapi mereka tidak ingin tinggal di satu tempat yang terlalu lama. Mereka punya rencana.
Sementara generasi Y memiliki hubungan dengan orang-orang di seluruh dunia. Bagi mereka tidak perlu dekat dengan kolega. Karena menurutnya mereka dapat melihatnya dari screen layar smartphone, komputer atau gadget mereka lainnya.
Pandangannya mengenai masa depan masing-masing generasi juga rupanya agak berbeda. Generasi tradisionalis mungkin akan tetap dengan pekerjaan hingga mereka pensiun. Baby boomers tidak akan pernah pensiun. Karena mereka ingin menjaga otaknya tetap aktif, dan tidak sanggup untuk pensiun.
Sedangkan generasi X akan bekerja dengan perusahaan serupa kalau perlu bekerja di perusahaan-perusahaan sister company-nya. Mereka berniat menghasilkan uang dan pensiun muda. Berbeda lagi dengan generasi Y yang menginginkan mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Mereka tidak ingin bekerja penuh waktu. Bagi mereka waktu untuk berkumpul dengan keluarga juga hal yang tidak kalah penting.