Olah Otak memiliki kaitan yang sangat erat dengan fungsi organ tubuh lainnya. Pada masa kini, kesehatan sangat berkaitan dengan kejadian pada tingkat seluler seperti sistem kardiovaskuler; untuk mencegah penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, dan sistem otak; untuk mencegah kepikunan. Termasuk makanan dan tidur, dan manajemen kehidupan seksual. Olah Otak akan menciptakan Kecakapan Fisik.
3. Asah Pikir
Mengasah pikiran adalah sarana yang terbaik untuk menciptakan kecakapan berpikir. Kecakapan berpikir merupakan kecakapan inti dalam membangun kecakapan yang lainnya, yang melibatkan bagian otak yang bernama cerebellar cortex atau korteks serebri kulit otak atau neocortex khususnya PFC dan sistem otak lainnya.Â
Pribadi yang cakap berpikir memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola proses berpikir, seperti pemetaan masalah atau problem mapping, pemecahan masalah atau problem solving, berpikir kritis analitis, berpikir kreatif inovatif dan berpikir tumbuh.
4. Latih Emosi
Kecakapan emosi diperoleh dengan melatih emosi:Â 1) anger management, pribadi yang berkecakapan emosi memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola marah, 2) stress management, mengelola stres dengan mengubah stres menjadi daya dorong kemajuan diri, dan 3) mengelola marah dan stres menjadi kekuatan dan daya dorong dalam pekerjaan dan kehidupan. Kecakapan emosi melibatkan Limbic System khususnya amygdala, OFC (orbito frontal cortex) dan sistem otak lainnya.
5. Cakap Sosial
Kecakapan sosial melahirkan pribadi-pribadi yang trampil dalam mengelola hubungan antar pribadi yang biasa disebut dengan kecakapan interpersonal. Kecakapan interpersonal menjadi kemampuan inti untuk trampil membaca kehendak dan keinginan orang lain bahkan bila keinginan itu disembunyikan. Dalam tataran praktek, seseorang yang memiliki kecakapan interpersonal akan mudah mengenali perbedaan dan menguatkan kerjasama dalam tim. Cakap sosial ini melibatkan melibatkan MNS (mirror neurons system) yang dapat ditemui di bagian Premotor Cortex, SMA (supplementary motor area), primary somatosensory cortex dan inferior parietal cortex.
6. Nurani yang Membimbing
Nurani disebut juga Spiritual, mengandung nilai-nilai kemuliaan. Nurani Yang Membimbing yang selalu hadir dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan. Dirinya mengetahui dan trampil mengelola modal nurani ini, seperti ikhlas, sabar, ridho', syukur, kejujuran - integritas, empati dan lain sebagainya serta mengelola sesuatu yang dipersepsi sebagai takdir atau talenta yang tak bisa diubah. Nurani/Spiritualitas adalah fungsi otak manusia yang paling tinggi. Hidup penuh makna - meaningful life adalah tujuan tertinggi kehidupan manusia. Ini adalah sumber kebahagiaan sejati. Nurani Yang Membimbing akan menciptakan Kecakapan Spiritual. Kecakapan Nurani / Spiritualitas melibatkan banyak bagian otak diantaranya Pre-frontal Cortex, Limbic System, Basal Ganglia dan Temporal Lobe.
NeuroscienceForLife Training, memberi tuntunan bagaimana membangun Otak Sehat dengan cara menjaga otak agar tidak memiliki kelainan secara fisik atau tidak berpenyakit - otak normal, trampil berpikir benar dan mengasah nurani agar senantiasa terjaga kecerahannya. (BIS)