Mohon tunggu...
Bambang Herutomo
Bambang Herutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Konsultan Pertambangan Batubara dan Mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keselamatan Menurut Kitab Ibrani

26 Oktober 2019   19:48 Diperbarui: 26 Oktober 2019   19:55 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yang ditegaskan dalam tiga pasal terakhir adalah iman, pengharapan dan kasih. Inilah hasil dari Perjanjian Baru dan kedatangan Yesus. Inilah tiga hal yang tinggal tetap (1Kor. 13:13).

Iman (Ibr. 11). Kita yang hidup pada zaman Perjanjian Baru adalah pewaris dari semua orang yang percaya yang disebut dalam Perjanjian lama. Iman adalah ciri khas dari Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Sarah, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Rahab, Gideon, Barak, Simson, Jephthah, Daud, Samuel, semua nabi-nabi dan yang lain-lain. Mereka mendahului kita dan sekarang mengelilingi kita sebagai awan saksi-saksi yang memberi inspirasi kepada kita untuk tetap lari dalam perlombaan iman dengan mata yang tertuju kepada Yesus, "yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan."

Pengharapan (Ibr. 12). Di tengah ganjaran, ada pengharapan akan kemuliaan. Jangan kita mengabaikan pengharapan itu, seperti Esau yang kehilangan hak warisan. Jangan kita kembali kepada gunung Sinai tetapi maju kepada gunung Sion. Harapan kita adalah menerima kota yang dicari Abraham, yaitu Yerusalem baru dan suatu kerajaan kekal yang tidak dapat digoncangkan.

Kasih (Ibr. 13). Ibrani 13 mulai dengan nasehat untuk memelihara kasih persaudaraan! Seperti apakah kasih itu? Kasih itu memberikan tumpangan, ingat akan orang-orang hukuman, penuh hormat terhadap perkawinan, tidak menjadi hamba uang.  Kasih ingat akan pimpinan, tidak disesatkan dan kasih menyerahkan korban syukur kepada Allah. Kasih berbuat baik dan memberi bantuan, tunduk kepada pemimpin dan berdoa selalu. Demikianlah orang yang hidup dalam kasih.

Selain semua itu,  Surat Ibrani juga memuat peringatan keras terhadap orang yang sudah mengalami Kristus tetapi kemudian murtad dan kembali kepada dunia, kepada Taurat dan kepada hidup lama. Selain menguraikan begitu dalam mengenai keselamatan yang sesungguhnya, Ibrani juga memberi banyak peringatan supaya jangan kita jatuh dan meninggalkan keselamatan itu. (Ibr. 2:1-4; 3:7-4:13; 5:11-6:12; 10:19-39; 12:14-29).

Ibr. 10:23 -- " Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia."

III.Kesimpulan

Yesus memimpin kita kepada keselamatan itu dan Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya (Ibr. 2:10 & 5:9), serta keselamatan dariNya itu akan menghasilkan pekerjaan baik dan kasih (Ibr. 6:9). Selain itu, Kristus mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa kita, tetapi Ia akan datang kembali, bukan untuk menanggung dosa kita lagi, melainkan untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia (Ibr. 9:28).  Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang (Ibr. 10:1). Perjanjian Lama memberi bayangan dan menggambarkan keselamatan yang akan dinyatakan oleh Mesias. Perjanjian Baru menjelaskan bagaimana Yesus membawa keselamatan itu.

Referensi Bacaan :

1.Donald Guthrie, Pengantar Perjanjian baru,Volume 3, Penerbit Momentum

2.J.Sidlow Boxter, Menggali Isi Alkitab, Penerbit Yayasan Bina Kasih.

3.Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru, Penerbit Gandum Mas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun