Mohon tunggu...
Beng beng Sugiono
Beng beng Sugiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

La Historia, Me Absolvera. Menulis/Traveling/NaikGunung/Membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Politik Itu Kotor?

17 Februari 2023   15:44 Diperbarui: 17 Februari 2023   15:59 7094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; tenggulangbaru.id

Dalam penyelenggaran pemilihan kepala desa ini banyak dampak yang kurang baik bagi masyarakatnya itu sendiri. Karena, ketika masa kampanye berjalan, pasti akan ada distorsi sosial ditengah masyarakat yang terlalu fanatik terhadap calon yang didukungnya. Yang terjadi dalam masa kampanye pemilihan kepala desa ini biasanya masyarakat akan di adu domba oleh beberapa oknum yang memiliki kepentingan dalam kontestasi pemilihan kepala desa sebagai bentuk propaganda dan agitasi, dan kondisi seperti ini akan terus terjadi sampai ke pemilihan kepala desa berikutnya. sangat memperihatinkan bukan?.

Paradigma terkait politik transaksional seperti ini yang seharusnya dirubah dengan melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat terkait kesadaran berpolitik yang lebih baik. Karena jika terus-menerus menerapkan cara berpolitik yang tidak seharusnya dilakukan, maka akan merusak moral masyarakat secara massif, dan menjadikan masyarakat antipati terhadap kondisi sekitarnya.

Memandang politik hanya dari sisi buruknya saja itu bukanlah suatu hal yang bijak, karena bagaimanapun juga dalam hidup berbangsa dan bernegara ini tidak akan bisa terlepas dari aktivitas politik. Seperti apa yang telah dikatakan oleh Aristoteles bahwa politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari oleh manusia. 

Jadi sudah jelas, bahwa politik itu tidak melulu tentang perilaku buruk setiap manusia. Karena pada kenyataannya, dan bagaimanapun situasi serta kondisinya politik itu akan tetap dibutuhkan, dan menjadi hal penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam membangun serta merumuskan kebijakan-kebijakan secara kolektif dengan menitik beratkan pada nilai-nilai kemanusiaan agar kemudian mampu membuat seluruh rakyat menjadi sejahtera.

Dengan pandangan-pandangan yang kritis, pemuda harus memberikan peranan di wilayah-wilayah sektoral sebagai wujud partisipasi anak bangsa dalam memberikan dampak yang positif serta konstruktif bagi bangsa dan negaranya, walaupun hanya tingkatan desa. Rumusan serta gagasan dalam bernegara harus tertata secara komprehensif untuk menghasilkan konsepsi yang linear dengan perkembangan zaman tanpa mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan yang sebagaimana para pendahulu bangsa ini cita-citakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun