Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Editor - Yang penting menulis. Dah gitu aja

Yang penting menulis. Dah gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara Mengeritik Raja dengan Sopan Santun

3 Juli 2021   09:36 Diperbarui: 3 Juli 2021   09:45 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paduka raja yang mulia, sudah sarapan pagi ini? Denger-denger paduka nggak pernah sarapan pagi selama covid terus meningkat? Jangan gitu lah. Paduka harus kuat lahir batin agar rakyat selalu merasa imun lahir batin. Makan lah walaupun hanya sesuap roti. Joksana men kompore sini, paduka  sehat rakyat akan kuat.

Paduka raja lah satu-satunya harapan rakyat di  tengah bencana covid seperti ini. Bapak nggak mau sarapan, rakyat tidak mau sarapan plus makan siang. Tentu paduka tidak mau rakyat makan sekali sehari. Korona pasti akan menari-nari.

Kenapa paduka diam saja? Coba buka mulutnya... Ayolah paduka, ada apa dalam mulut paduka? Ooo...mulut bapak penuh roti? Syukurlah. Saya sudah duga, pernyataan paduka nggak pernah sarapan pagi cuma pencitraan saja. Habiskan rotinya, paduka. Saya tidak akan beritahu ke rakyat kalau pagi ini paduka sarapan pagi. Bagi saya yang penting paduka setiap pagi sarapan roti dari gandum terbaik. Soal pencitraan, itu urusan paduka lah, yang penting paduka tetap sehat wal afiat.

Lips service itu memang sangat diperlukan,Paduka. Rakyat tidak perlu dibikin jelimet dengan angka-angka statistik. Jika kerajaan ini sedang dilanda duka karena krisis, paduka harus tetap tersenyum, dari bibir paduka harus keluar kata-kata manis, menghibur. Itu penting. Akan menimbulkan optimisme di kalangan rakyat.

Tapi jika paduka bilang tidak pernah lagi sarapan pagi, maka akan menimbulkan rasa pesimisme, Itu satu hal, hal lainnya, reputasi bapak sebagai Raja Si Manis Bibir yang selalu menebar janji-jani manis kepada rakyat akan tergerus. Tebarkanlah terus optimisme di kalangan rakyat walaupun harus berbohong. Seperti dulu misalnya ketika paduka bilang, ekonomi akan meroket. Gerakan tangan bapak berhasil menyihir pelaku ekonomi dari kelas bawah sampai kelas atas, mereka sangat yakin ekonomi akan meroket. Roda ekonomi berjalan lebih cepat. Soal nanti akan meroket atau tidak, paduka tahu lah cara ngeles yang baik dan benar. Pokoknya yang penting, tebarkan optimisme!

Begitu mestinya, bukan berbohong soal soal receh seperti nggak pernah sarapan pagi, atau dulu paduka bilang nggak pernah ngopi, tapi jejak digital paduka malah banyak foto lagi ngopi. Sebagai pendukung paduka, saya setengah mati jungkir balik belain paduka. Ngeles sana ngeles sini, pakai jurus ini pakai jurus itu. Capek, paduka. Tapi saya tetap mendukung paduka, seberapa bohong pun paduka.

Raja Si Manis Bibir itu julukan terhormat. Berarti paduka selalu menebar optimisme. Dan itu nampak sekali dari pernyataan  Pangeran putra mahkota yang mulia. Ketika Perdana Menteri bilang, seluruh mall harus tutup!  Pangeran malah bilang sebaliknya. Karena dalam mall ada super market and toko obat, mall tidak boleh tutup!

Sikap pangeran itu benar-benar mencerminkan sikap paduka yang mulia. Kalau toh nanti terpaksa Pangeran akan meralat ucapannya, mall harus tutup, bisa dicari lah diksi ngelesnya, yang  penting tebarkan rasa optimisme ke pelaku ekonomi. Soal nanti gimana nanti sajalah. Banyak jalan menuju Ngelez.

Raja Si Manis Bibir harus ada regenerasi. Jika paduka mangkat nanti, pangeran akan menggantikan paduka dengan julukan Raja Si Manis Bibir II, selanjutnya cucu paduka kan meneruskan dengan julukan Raja Si Manis Bibir III.

Ala kulli hal  intinya begini, Paduka.  Saya senang paduka ternyata berbohong nggak pernah sarapan pagi lagi semenjak covid meroket. Paduka ternyata tetap sarapan pagi dengan roti daru gandum terbaik. Cuma, begini paduka. Saya ini..eh, saya sudah beberapa hari ini tidak sarapan pagi, makan siang pun seketemunya saja. Sudikah kiranya paduka mengirim sekarung  gandum ke rumah hamba? Dua atau tiga karung  juga boleh, Paduka. Membela paduka di medsos perlu tenaga ekstra, Paduka. Buzzersana komporesini, dalam buzzer yang sehat terdapat paduka yang kuat. Kasihanilah hamba, Paduka.

-Balyanur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun