Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Editor - Yang penting menulis. Dah gitu aja

Yang penting menulis. Dah gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sepeda dan Buah Anggur

26 Juni 2021   08:21 Diperbarui: 26 Juni 2021   08:26 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap peristiwa, gerak besar, gerak kecil, sampai gerak yang  tidak terlihat  dari segala macam mahluk. Dari yang ahsani takwim sampai mahluk kasta terendah yakni benda mati ada yang menggerakan. Satu-satunya sang maha pencipta.

Manusia yang diberi akal tentu saja harus merespon tantangan, Afala yaqilun? Setelah Rasul  terakhir wafat, afala taqilun disediakan sang maha pencipta dari jejak kenabian berupa teks kitab suci yang dikenal dengan ayat qouliyah dan berupa peristiwa dan gerak semesta alam yang dikenal dengan ayat qouniyah.

Pria yang ditangkap membawa senjata tajam saat demo dukungan pada HRS  yang katanya diduga pendukung HRS  ternyata pegawai   pekerja okulasi anggur di Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur. Sajam itu buat kerja sehar-hari.

Entahlah apa karena pria itu berada di tempat yang salah, atau karena tampangnya  mirip seperti pak walikota Probolinggo Habib Hadi. Anggur kan memang menjadi ikon kota Probolinggo.

Buah anggur jauhlah dari lambang atau apa pun untuk kota Jakarta. Walaupun temperatur di Jakarta Utara sangat cocok untuk menanam anggur dengan pH antara 6,5 sampai 7, tetap saja menanam anggur kebarat-baratan. Makanya untuk memasyarakatkan anggur , bulan April 2021 Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara berkolaborasi dengan TP-PKK Jakarta Utara dan Komunitas Anggur Jakarta mengadakan kegiatan webinar dengan tema "Asyiknya Bertanam Anggur di Halaman Rumah" Jadi ini soal asyik dan nggak asyik. Buah mah yang penting enak, nggak perlu nanya asal dari negara mana?

Kalau di Eropa nggak perlu bikin Webinar segala. Saung di tiap rumah di Eropa dirimbuni oleh pohon anggur. Bahkan di satu vlog di kota Madrid, ada jalan desa yang penuh buah anggur gratisan. Makan anggur ingat Eropa sama dengan makan kurma ingat Arab.

Pemandangan jalanan di Eropa adalah sepeda yang lalu-lalang di jalur khusus sepeda yang dibuat khusus oleh Pemkot. Banyak sepeda yang diparkir di tiap jalan yang bisa dipakai dengan kartu khusus prabayar tentu saja.

Gubernur DKI bikin jalur sepeda tentu saja kesannya keeropa-eropaan.  Tapi transportasi sehat nggak  cuma milik Eropa. Lintas Negara.  Karena menurut Ahok sewaktu dia jadi gubernur DKI, bersepeda Salah Satu ciri Khas dari Negara Maju. Ahok berencana bikin jalur khusus sepeda setelah MRT selesai. MRT belum selesai, jabatan gubernurnya keburu selesai.

Anies yang menggantikan Ahok berjanji akan meneruskan program yang bagus dari gubernur sebelumnya. Anies bukan basa-basi politik. Jalur khusus sepeda yang dicita-citakan Ahok direalisasikan Anies.

Tapi rupanya kekalahan Ahok masih menyimpan bara dendam di dada para pendukungnya. Baik yang jadi pejabat  maupun kelas buzzer. Walaupun Jalur sepeda ini tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan dari corporate social responsibility (CSR), walaupun jalur sepeda ini cita-cita Ahok, pendukung Ahok nggak peduli. Pokoknya jalur sepeda itu harus dibongkar!

Gilbert Simanjuntak, Ahoker sekaligus anggota Fraksi PDIP DPRD Jakarta  yang paling galak pada setiap kebijakan Anies, kali ini juga ambil bagian tidak setuju jalur sepeda yang dibikin Anies. "Ini menurut saya tanpa kajian, karena memang bukan kebutuhan masyarakat tapi kebutuhan sekelompok orang. Jadilah ini kemudian mengundang masalah ada korban (kecelakaan) "

Kalau Ahoker bilang kebutuhan kelompok berarti  lawannya Ahoker, yang sekarang mereka sebut kelompok Kadrun. Gimana ceritanya jalur sepeda cuma kebutuhan Kadrun? 200 sekolam memang bukan isapan jempol.

Ahmad Sahroni, ketrua Komisi III dari Nasdem nggak kalah galaknya. Dia minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit membongkar jalur sepeda permanen di Sudirman-Thamrin, Jakarta.

Pak Kapolri nggak butuh waktu lama buat mikir, hanya dalam hitungan menit, Kapolri setuju. "Kami setuju masalah yang permanen itu dibongkar saja. Kami akan studi banding ke beberapa negara dekat kita," kata Listyo dalam raker di Komisi III, Rabu (16/6/2021 )

Bayangkan. Setuju bongkar dulu, studi banding kemudian. Gimana kalau setelah studi banding, ternyata yang dibikin Anies yang sudah terlanjur dibongkar paksa itu  sesuai dengan studi  banding?

Salah tangkap pria ahli anggur buah yang keeropa-eropaan, menolak jalur sepeda yang keropa-eropaan bukan satu kebetulan kalau dipandang dari sudut mata qouniyah. Kalau dianggap pendapat ini berlebihan, ya cukup pakai sudut pandang cocokologi saja. Begicuuuuu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun