Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sakitnya Tuh di Perut

8 Februari 2020   09:21 Diperbarui: 8 Februari 2020   09:19 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Kompas.com

Seorang ahli gastroenterologis, psikiater Douglas A. Drossman, M.D bilang, "Otak dan saluran pencernaan sama-sama berbagi hubungan saraf." Artinya, otak nggak mau menanggung beban sendirian. Kalau lagi stres, otak berbagi rasa sakit itu kepada pencernaan.Akibatnya, tentu saja perut terasa mules. Bahkan stres yang lewat takaran sampai luber bisa bikin sakit perut yang konstan hingga menyebabkan masalah pencernaan serta sindrom iritasi usus besar.

 Makanya nggak heran, ketika pertama kali isu penyuapan yang melibatkan komisioner KPU menyeret nama sekjen Hasto, Hasto dikabarkan kontan kena diare. Bahasa rakyatnya, mencret. Padahal sebenarnya bukan diare. Penyebab diare kan  makanan yang terkontaminasi, atau intoleransi terhadap makanan tertentu. 

 Karena pernyataan resmi PDIP bahwa Hasto kena Diare, warganet pada nyatir  termasuk Roy Suryo, berlomba-lomba menyodorkan berbagai macam obat diare. Karena salah diagnosa, tentu saja obatnya juga salah. Mengobati rasa sakit perut disebabkan stres tentu saja berbeda. Pertolongan pertamanya adalah relaksasi. 

Misal mendengarkan musik . Jadi, Hasto cukup nyetel lagu kesayangan, joget sendirian, dan hup! Sembuuuh.... Kalau belum sembuh juga, buka youtube, nonton Cak Lontong, Pandji Pragiwaksono, atau komika lain. Supaya nggak kambuh lagi, hindari wartawan, jangan nonton atau membaca media.

 Bukan cuma Hasto yang sakit perut gara-gara stres. Menkeu Sri Mulyani juga. Jeng Sri sakit perut gara-gara janji-janji kampanye Jokowi. Sejumlah media mengutip pengakuan Jeng Sri yang mengaku kerap merasakan resah gelisah lantaran harus ikut bertanggung jawab mengakodomodasi janji- janji kampanye Presiden Joko Widodo lantaran  banyak janji-janji kampanye Jokowi selama Pilpres 2019 lalu, punya dampak sensitif pada pengelolaan anggaran.

 "Salah satu yang di-promise Presiden kala itu kartu pra-kerja Rp 10 triliun. Ini saya tanya 'Pak ini gimana caranya?' kemudian Pak Presiden bilang 'Udah dipikirin nanti saja. Pokoknya kampanye dulu," ucap Sri Mulyani menirukan jawaban Jokowi saat itu, di Jakarta, Kamis (31/1/2020).
 "But that's the beauty of election. Nanti pihak mana menjanjikan apa, gratis apa, yang lain juga enggak mau kalah, menggratiskan yang lainnya. Saya jadi sering sakit perut," katanya lagi.

Barangkali itulah kenapa para menteri bikin group band Elek Yo Band. Jika ada kebijakan presiden yang bikin perut mual,  cara penyembuhannya ya nyanyi-nyanyi gitu. Alternatif lain, Joget tik-tok!

 Karena Jeng Sri sering sakit perut, tentu saja dia juga harus ering nyanyi dan  sering joget tik-tok. Atau nonton stand up comedy. Kalau Anda nonton para pejabat rame-rame bikin video joget tik-tok, bisa dipahami penyebabnya. Cuma memang yang seterus-terang Jeng Sri ya tentu saja langka. Hanya pejabat yang sudah nggak tahan perutnya mules terus menerus gara-gara janji-janji politik yang nggak masuk akal.

 Bayangkan, ketika Presiden Jokowi bilang, "Saya minta kartu pra-kerja ini segera bisa diimplementasikan tahun depan. Kita harapkan saat menginjak bulan Januari program ini sudah dijalankan," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa (12/11/2019) lalu

 Tunggu punya tunggu,  program "menggaji" para penagguran itu sampai bulan pebruari ini belum jelas juntrungannya. Barangkali Jeng Sri sakit perutnya sudah sampai tingkat akut berat. Lagu apa pun, komedi apa pun sulit mengobati sakit perutnya.

 Itu baru soal gaji pengangguran. Gimana menghitung anggaran buat ibu kota baru? Jadi intinya gini deh. Kalau ada video pejabat yang joget tik-tok, jangan dibully. Kalau perlu kasih semangat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun