Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dulu Katanya Tentara Suriah Sudah di Halaman Rumah Kita Kapan Masuknya, Pak Ekoooo...

2 November 2018   14:02 Diperbarui: 2 November 2018   14:54 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seiring berakhirnya Pilakada DKI, tentara  Suriah yang katanya sudah ada di halaman rumah kita entah raib kemana.  Apakah sudah pulang ke Suriah, atau sudah kembali ke tempurung kepala  mereka.

Sekarang saat terpojok karena sulit membela pembakaran  bendera tauhid, cerita tentara Suriah dimunculkan kembali! Ditambah  hayalan tentang ISIS yang akan masuk melalui demo pembakaran bendera.

Bro en sis. Kalau ISIS mau masuk, kenapa nggak saat aksi 212 yang  fenomenal itu? Demo bendera kali ini hanya dilakukan oleh sejumlah  kelompok yang tidak punya komandan utama seperti saat aksi 212 dulu.

Semua juga tahu, korban ISIS kebanyakan umat Islam ketimbang non  muslim. Bagaimana cara mereka masuknya? Hayalan nggak masuk akal ini kan effek gagalnya mereka memainkan isu keluarga Prabowo yang punya  keyakinan agama beragam. 

Setelah mereka gagal meragukan agama  yang dianut Prabowo, sekarang Prabowo dituduh khilafah, pro HTI. Ini kan  dua  tuduhan yang bertolak belakang. Lagian, memangnya kader atau caleg  Gerindra muslim semua? Timses Prabowo muslim semua? Bagaimana caranya  timses yang non muslim mengkampanyekan khilafah?

O, bukan itu  katamu? Nanti setelah Prabowo berkuasa, HTI yang mendompleng Prabowo  akan berusaha mengganti sistem. Akan merubah UUD kita. Itu sih namanya  pujian berlebihan teradap kekuatan HTI.

Emangnya, Presiden bisa  mengubah UUD? Siapa yang bisa mengubah atau mengamandemen UUD? Kalau HTI  bisa menguasai sebagian besar caleg dari parpol pro pemerintah dan  oposisi, hingga nantinya MPR/DPR pemerintah dikuasai oleh HTI, barulah  ada kemungkinan HTI bisa merubah sistem. Itu pun dengan catatan, HTI  bisa menghipnotis TNI dan Polri hingga nggak bisa berbuat apa-apa.  Selagi masih ada Polri dan TNI, seberapun jumlah yang menguasai parlemen  mau merubah UUD, mustahil bisa dilakukan.

Itu baru bicara  hayalan soal HTI. Hayalan ISIS tambah jauh lagi. Cuma kan Cebong selalu  ngambil gampangnya saja. PA 212, FPI, PKS digabung jadi satu dengan HTI  plus ISIS.

Mengidenttifakasi HTI saja Cebong selalu gagal.  Ada  spanduk berlogo HTI yang protes soal pembakaran bendera, ditelan  mentah-mentah. Padahal isi spanduk itu tertulis bendera tauhid. HTI  secara resmi belum pernah menyebut bendera yang meraka sebut sebagai  Arroya dan Alliwa sebagai bendera tauhid, mereka menyebutnya bendera  Rasulullah. Dari situ saja sudah bisa dipastikan sepanduk itu hoax.

Tidak puas dengan masang spanduk, penyusup masuk lebih dalam membawa  baliho berlogo HTI ikut barisan demo bendera. Supaya lebih mayakinkan,  penyusup itu memakai celana cingkrang, agar tidak dikenali mereka  memakai masker. Lha, Ismali Yusanto saja nggak memakai celana cingkrang.  Tapi bukan itu alasan untuk menyebut mereka penyusup.

Saat Demo  212, HTI memang ambil bagian. Tapi mereka tidak berbaur dengan ormas  lain. Mereka punya barisan sendiri. Cirinya, mereka tidak campur baur  antara pendemo wanita dan pendemo laki-laki. Baik saat di tempat demo,  maupun di perjalanan. Berbeda dengan ormas lain yang walaupun di tempat  sama-sama terpisah antara laki-laki dan perempuan, tapi di perjalanan  membaur. Jadi kalau ada yang mengaku HTI berbaur di tengah demo bendera  tauhid, sudah pasti penyusup yang menyamar. Samaran yang kurang riset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun