Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

TGB Angkat Bicara Soal "Alfateka"

18 Oktober 2018   08:04 Diperbarui: 18 Oktober 2018   08:04 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perdebatan  soal " Alfatekah" sudah mulai mereda. Mulai ramai lagi setelah beredar  video TGB yang membahas soal itu. Sebenarnya pendapat  TGB dalam  videonya tidak ada hal yang baru. Sama dengan pendapat sejumlah ustadz  yang mengeritik "Alfatekah."  Malah TGB sama sekali tidak menyinggung  soal pelafalan bacaan AlQur'an yang dilafalkan dengan lidah daerah.

 Dengan kata lain, tidak ada yang salah dengan pendapat TGB. Iyalah, TGB  kan lulusan AL Azhar , Mesir. Pendapat TGB juga sama dengan pendapat  ustadz saya di kampung yang lulusan pesantren kampung. Intinya, selama  sumbernya masih sama, madzhabnya masih sama, pendapat keagamaannya insya  Allah sama.

 Tapi kenapa netizen dan media online yang mengutip  ucapan TGB itu seolah ingin mengcounter pendapat sebelumnya? Pertama,  karena kekurang pahaman pada subtansi ucapan TGB. Kedua, entah sengaja  atau tidak sengaja memotong kalimat TGB untuk kepentingan tertentu.

 Maka tidak heran muncul judul yang keluar dari substansi. Misalnya,  Viva menulis judul, " Soal Alfateka Jokowi, TGB: Dia mendapat dua  pahala. " Bahkan ada yang menulis judul , " 2 Pahala Buat Al Fateka  Jokowi. "

 Kalau kita perhatikan dari video TGB  soal nama surah,  TGB memberi contoh pelafalan nama surah  dari berbagai negara yang  maknanya bergeser dari nama surah aslinya.  Sama sekali tidak bicara  soal pahala. Saya termasuk yang agak telat ikut nimbrung soal "  Alfateka" ini. Baru ikutan nimbrung setelah melebar ke soal bacaan surah  alfatihah  ada yang membolehkan " robil 'alamin" dibaca "robil  ngalamin." Soal nama surah Alfatihah, sebelumnya  sering kita dengar  banyak yang membacanya dengan " Alfatehah" baik secara sadar maupun  tidak sadar.

 Barulah ketika bicara soal bacaan Al Qur'an, TGB  mengutip hadits soal 2 pahala itu. Tapi TGB bicara secara umum, bukan  soal bacaan surah Al fatihah, bukan juga ditujukan pada Jokowi.

 Coba perhatikan ucapan TGB yang mengutip sebuah hadits yang sangat populer ini.
 " Orang yang membaca AlQur'an, lalu dia menemukan kesulitan untuk  melafalkan dengan fasih, mungkin agak bergeser dari satu huruf ke huruf  yang lain, tapi dia berupaya membaca dengan baik, apa kata Rasul? Dia  mendapatkan dua pahala. Pahala membaca AlQur'an, dan pahala berproses  belajar. Islam sangat menghargai proses yang baik. "

 Coba  perhatikan dengan seksama.  TGB sama sekali tidak bicara soal nama surah  yang dibaca "Alfatekah" atau juga tidak bicara soal Jokowi, karena saat  Jokowi membaca surah Alfatihah suaranya sir (tidak terlalu jelas  terdengar.)  Satu-satunya referensi bacaan surah alfatihah oleh Jokowi  adalah ketika beliau menjdai imam sholat maghrib dan videonya beredar  luas. Tapi itu di luar pembicaraan ini.

 Perhatikan lagi dengan  seksama subtansinya. TGB sama sekali tidak mengatakan, orang yang salah  membaca AlQur'an akan mendapat dua pahala. TGB mengatakan,  orang yang  belajar Alqur'an dengan serius tapi mengalami kesulitan melafalkannya  akan mendapatkan dua pahala. Pahala belajar dan pahala membaca. Dua  pahala itu bukan kepada orang yang tidak mau belajar, dan bertahan pada  kesalahannya membaca.

 Jadi, siapapun dia, Jokowi, atau si fulan,  atau siapa saja,  yang bacaan Alqur'annya kurang lancar atau masih  bercampur dengan "lidah" daerahnya, akan mendapatkan dua pahala jika  terus berupaya belajar memperbaiki bacaannya. Tapi jika kesalahan  membaca itu dipertahankan bahkan dicari pembenaran dan menihilkan  belajar, maka tentu saja tidak termasuk yang mendapat dua pahala itu.  Jadi kata kuncinya adalah terus belajar membaca AlQur'an.

 Pada  awal video, TGB mengapresiasi Jokowi yang mendoakan pada korban gempa  yang meninggal dunia. sesungguhnya ajakan kebaikan, sesuatu yang mulia  di dalam Islam, mengajak untuk mendoakan saudara-saudara kita yang wafat  syahid, karena gempa bumi dan tsunami, kata TGB.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun