Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kecebongan

11 Juli 2018   09:49 Diperbarui: 11 Juli 2018   10:15 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : defterarkasi.com

Teriakan Tomas bikin kaget warga kampung Bacang. Menurut keluarganya, Tomas badannya panas tinggi, tapi Tomas malah menggigil. Awalnya menggumam nggak jelas, lama-lama teriak tambah nggak jelas. Kesimpulan sementara, Tomas kemasukan setan. Maka dipanggillah orang pintar.

Sebagaimana orang pintar pada umumnya, mulutnya komat-kamit mengeluarkan suara yang sama tidak jelasnya seperti Tomas. Warga juga tidak mau tahu apa yang diucapkan orang pintar dan Tomas. Komunikasi dengan mahluk halus, tambah tidak dimengerti orang lain tambah sakti. Mahluk halus tidak peduli  pada artikulasi. Bagi dia yang penting, asprasinya tersalurkan.

Beberapa waktu lalu, melalui tubuh salah satu warga, mahluk halus menyampaikan aspirasinya melalui orang pintar, katanya orang yang dipinjam tubuhnya untuk komunikasi itu kencing di sembarang tempat. 

Mahluk halus itu bercerita dia sedang istirahat siang di pohon melinjo, mendadak terganggu karena orang yang tubuhnya dipinjam ini kencing di bawah pohon melinjo. Warga yang mendengrakan pengakuan setan yang masuk kedalam tubuh tetangganya itu tidak dapat menahan ketawa, karena warga tahu kalau tetangganya itu hobi makan pete dan jengkol.

Orang pintar masih komat-kamit. Tomas terus saja bergumam, sesekali berteriak. Orang pintar ingin memastikan dulu nama mahluk halus yang bersemayam didalam tubuh Tomas. Dia disebut orang pintar karena memang banyak tahu nama-nama mahluk halus, bentuknya, sifatnya, tempat  tinggalnya, kebiasaannya, dan sejarah semasa hidupnya.

Tapi kali ini nampaknya orang pintar kesulitan. Biasanya, hanya dari satu atau dua teriakan pasiennya saja dia bisa tahu nama mahluk halus yang ada di tubuh pasiennya.  Tapi kali ini kok aneh? Mengetahui sosok mahluk halus bagi orang pintar itu ibarat dokter mendiagnosa pasiennya, hingga bisa ditentukan jenis obatnya.

Ada setan yang mau keluar dari tubuh pasiennya dengan syarat yang aneh-aneh, seperti minta dibuatkan ayam panggang dari jenis ayam tertentu. Ada juga yang permintaannya pasaran seperti minta segelas kopi pahit. Bahkan ada juga yang  cuma minta segelas air putih, ini setan yang sedang pamer pencitraan di depan orang pintar.

Setan yang masuk dalam tubuh Tomas nampaknya  tidak ada dalam referensi orang pintar. Orang pintar minta waktu sebentar buat menelepon rekan-rekanhya seprofesi. Dia menceritakan kondisi pasiennya, tapi tidak juga menemukan jawaban.

Kalau orang pintar menyerah akan hilang kepintarannya. Dia terus berpikir sambil komat kamit. Mendadak Tomas bangkit, bikin kaget warga yang berkerumun. Tomas melotot. Tangannya dikepalkan meninju langit sambil teriak, " Intoleransi! Radikalisme! Bubarkan! Anti Pancasila! Bubarkan! "

Orang pintar tambah bingung. Tomas salah satu tokoh masyarakat di Kampung Bacang. Walaupun kampung Bacang kebanyakan pro tagar ganti presiden, tapi penduduknya hidup rukun dengan warga yang pro petahana 2 priode. 

Perbedaan itu malah dibuat becandaan. Misalnya saat kerja bakti, pro ganti presiden dan pro 2 priode saling gotong royong membersihkan kampung. Selesai kerja bakti, saat mengumpulkan peralatan, becandaan yang populer adalah, " Peralatan pro 2 priode jangan dicampur dengan peralatan ganti presiden. " Kedua kubu ngakak bareng. Atau, "Eh, ini peralatan ganti presiden kok ada di sini, mau jadi cebong ya? " sambil mengembalikan alat ke pro ganti presiden, diringi ngakak riuh rendah. Berakhir dengan riang gembira pulang ke rumah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun