Mohon tunggu...
Balqis Munfaridah Sinambela
Balqis Munfaridah Sinambela Mohon Tunggu... Lainnya - DPl: Drs. Elli Warnisyah Harahap M.Ag

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wabah di Masa Rasulullah dan Bagaimana Menanganinya

2 Agustus 2020   12:30 Diperbarui: 13 Agustus 2020   15:16 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ka'bah Pada Zaman Nabi

Cara isolasi yang diterapkan Nabi Muhammad Saw terbukti dapat mencegah penyebaran wabah untuk menular ke wilayah-wilayah lain. Untuk mengetahui apakah perintah tersebut dipatuhi, Nabi Muhammad saw. membangun tembok di sekitar wilayah yang penduduknya terkena wabah. Beliau juga mengikrarkan bahwa siapa  yang bersabar bahkan hingga ia wafat akan mendapatkan pahala syahid. Adapun orang-orang yang kabur dari wilayah tersebut diancam akan menjumpai petaka dan binasa.

Wabah virus corona yang terjadi saat ini ada kesamaan dengan yang terjadi di zaman nabi, sehingga penanganannya pun tidak jauh beda. Oleh karena itu, untuk memberantas wabah kala itu salah satu cara ialah dengan mengimplementasikan upaya karantina atau isolasi mandiri terhadap pasien yang terjangkit. Saat itu Rasul memerintahkan warganya untuk tidak mendekat dengan para penderita kusta.

Sedangkan, apabila tengah berada di wilayah yang tertimpa wabah, maka mereka dilarang keluar dari wilayah itu. Inilah upaya karantina dan isolasi terutama bagi yang tinggal jauh dari pemukiman penduduk. Saat proses isolasi, para penderita akan diperiksa secara rinci. Kemudian diupayakan langkah-langkah pengobatan dengan pengawasan ketat. Selama proses isolasi berlangsung, didatangkan tenaga medis yang ahli dan mampu melakukan pengobatan yang efektif kepada pasien. Para petugas dalam proses isolasi dilengkapi pengamanan khusus agar mereka tidak ikut tertular. Disamping itu pemerintah pusat tetap harus mensuplai pangan kepada rakyat yang terisolasi.

2. Upaya  Kuratif atau Tindakan Perbaikan

Seperti pemberian obat kepada penderita suatu penyakit dan kepada anjuran mengkonsumsi makanan sehat bergizi bagi yang tidak terjangkit. Nabi menganjurkan kepada segenap umatnya untuk mengkonsumsi obat sesuai kadar dan dosis dokter. Hal ini termuat dalam sebuat riwayat berikut ini,

تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً إِلَّا وَقَدْ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً إِلَّا السَّامَ وَالْهَرَمَ

“Berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah swt. tidak meletakkan suatu penyakit melainkan Dia juga meletakkan obat padanya, kecuali kematian dan pikun.”

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah azza wajalla.”

Rasulullah menegaskan bahwa apabila suatu penyakit dipertemukan dengan obat yang cocok, maka penyakit bisa disembuhkan atas izin Allah SWT. Pun sebaliknya, obat yang dikonsumsi melebihi dosis atau tidak berbanding dengan kadar penyakitnya dapat menyebabkan munculnya penyakit lain. Demikian pula apabila dosis yang diresepkan kurang dari kadar yang dibutuhkan, maka itu tidak akan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.

Sedangkan apabila penyakit dan pasien tidak ditangani dengan obat dan penyembuhan yang tepat, maka mortalitas akan terus meningkat. Demikian pula bila waktu perawatan tidak sesuai dan tubuh tidak sanggup merespons atau tidak sesuai dengan obat yang dibutuhkan, maka proses pengobatan tidak akan berjalan lancar. Hal ini sejalan dengan mekanisme medis saat ini.

3. Upaya Edukatif Berupa Memberi Pengetahuan Kepada Masyarakat

Agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal. Selain itu Nabi juga menganjurkan untuk rutin berolahraga. Semua upaya tersebut telah tercantum dalam beberapa ayat maupun hadist.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun