Mohon tunggu...
Balqis Hafidhah
Balqis Hafidhah Mohon Tunggu... Lainnya - Public Health Enthusiast

Ibu rumah tangga berlatar belakang Kesehatan Masyarakat yang senang mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anggota hilang, paripurna melenggang!

12 Juli 2014   18:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamis, 10 Juli 2014. Kebetulan di hari itu saya berkesempatan meninjau jalannya sidang paripurna DPR. Untuk pertama kalinya mengikuti sidang sebesar itu membuat saya merasa penasaran dan antusias.

Teringat ucapan penjaga pintu depan saat pemeriksaan "wah sidangnya belum mulai tuh dek, biasa anggotanya belum pada dateng. Nanti kalo jadi anggota dewan jangan begitu ya". Perkataan yang menggambarakan keadaan para wakil rakyat saat ini.

wakil rakyat katanya, tapi... ya hanya katanya. kebiasaan jam karet juga melekat di para wakil rakyat.

Menurut jadwal pukul 10.00 WIB seharusnya sudah dimulai, namun dengan belum tercapainya quorum sidang dipending dan akhirnya baru dimulai pukul 11.00 WIB. Saya dan beberapa rekan duduk di balkon ruang sidang paripurna menengok ke bawah dan ternyata kursi-kursi kosong melompong. Hanya sedikit sekali yang terisi.

Sidang berjalan dengan sangat singkat menurut saya, dan banyak kejanggalan yang saya rasakan. Apalagi sidang sebesar itu menurut saya kalah bagusnya dengan sidang kepengurusan ormawa. hari itu ada 6 RUU yang diajukan untuk menjadi RUU Inisiatif DPR. Dan dengan mulusnya ke enam RUU tersebu disetujui.

Kejanggalan terdapat pada saat ada penolakan RUU Pertembakauan dari 2 fraksi, yaitu fraksi PKS dan Gerindra. Penolakan ini tidak ada tanggapannya dan sidang terus berjalan dan akhirnya disetujui.

Rasa kekecewaan ini sangatlah mendalam kepada para wakil rakyat. Ternyata kita rakyat ini diwakili dengan orang-orang tak bermoral, berhati nurani dan berakal sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun