Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Membatik" Cerita di Museum dan Kampung Batik

2 Oktober 2022   13:18 Diperbarui: 3 Oktober 2022   18:40 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik adalah salah satu budaya Indonesia yang membanggakan, apalagi setelah UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya tak benda di tanggal 2 Oktober 2009, dan berarti di tahun 2022 Kita merayakan Hari Batik Nasional ke - 13.

Bersyukur di tahun 2022 saya dapat berkunjung di 2 tempat yang berhubungan dengan dunia batik. Kedua tempat tersebut adalah Museum Batik Danar Hadi Solo dan Kampung Batik Semarang.

Spot Foto Museum Danar Hadi (Dokumentasi Pribadi)
Spot Foto Museum Danar Hadi (Dokumentasi Pribadi)

Karena niat mempelajari batik lebih mendalam, Alhamdulillah, Allah menggerakkan saya untuk berkunjung ke Museum Batik Danar Hadi Solo pada bulan Mei 2022. Letaknya di House of Danar Hadi Solo. 

Setidaknya kunjungan ini dapat menambah wawasan mengenai batik Jawa dari masa keratonan di masa lampau hingga batik kontemporer. Juga supaya saya bisa menggunakan batik sesuai pakem yang telah di tentukan. 

Batik ya, bukan sekadar printing motif batik atau tekstil yang sekarang banyak dijual umum dengan menyatakan bahwa pakaian tersebut adalah batik (padahal cuma motifnya saja). 

Menggunakan batik sesuai pakem budaya. Jadi saya juga harus mengerti motif batik apa saja yang semestinya digunakan untuk menutupi jenazah. Jangan sampai Kita salah kaprah menggunakan motif batik tersebut untuk hadir di kondangan. Atau menutupi jenazah dengan motif buat kondangan.

Bahkan menurut tradisi masa lampau, untuk beberapa acara motif batik pria berbeda dengan motif yang digunakan pasangannya (contoh 1 motif adalah yang pria menggunakan motif satria busur bergambar arjuna yang sedang memanah sedangkan pasangannya - perempuan menggunakan motif semen rante). 

Sedangkan zaman sekarang pasangan biasanya motif batiknya malah kembaran kalau ada acara. Padahal ada filosofinya bagi orang yang sudah mendalami tentang batik ini.

Begini juga saya pernah menang sebagai Juara Umum Putri Batik di Novotel Solo loh. Ya ampuuun cuma ngelenggak lenggok nggak nggenah...eh namun pasti ada kriteria khusus yang membuat saya menang dong...hehehe. Makanya sekarang harus lebih baik lagi! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun