Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Sejarah Kereta Api di Museum Kereta Api Ambarawa

28 September 2022   02:08 Diperbarui: 28 September 2022   16:11 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di samping lokomotif antik (Dok. balqis57)

Tahun 1873 perusahaan kereta api Nederlandsch Indosche Spoorweg Maatschappij (NISM) membangun jaringan kereta api di Ambarawa sebagai syarat untuk mendapatkan izin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama rute Semarang--Vorstenlanden (Solo-Jogjakarta). Jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambarawa sepanjang 37 km harus dibangun oleh NISM untuk keperluan militer.

Tanggal 1 Februari 1905 pembangunan berlanjut untuk jalur kereta api ke Secang-Magelang yang terdapat jalur kereta khusus, rel bergerigi.

2 tahun kemudian dilakukan renovasi bangunan Stasiun Ambarawa. Material yang semula berupa kayu dan bambu diganti dengan menggunakan batu bata. 

Stasiun Willem I digunakan untuk fasilitas pengangkutan komoditas eksport dan transportasi militer di Kawasan Jawa Tengah.

Setelah tidak diaktifkan, maka pada tahun 1976 Stasiun Ambarawa menjadi Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah Supardjo Rustam. 

Hal ini dengan tujuan agar lokomotif uap bersejarah yang ada dapat menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. 

Dipilihnya Stasiun Ambarawa karena Ambarawa memiliki sejarah yang kuat dan penting dalam perjuangan kemerdekaan, yaitu Pertempuran Ambarawa. Stasiunnya juga masih memegang teknologi kuno yang masih dapat dioperasikan.

Gerbong kereta api wisata (Dok. balqis57)
Gerbong kereta api wisata (Dok. balqis57)

Saat ini Museum Kereta Api Ambarawa atau Indonesian Railway Museum menyimpan berbagai koleksi perkereta apian sejak masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan Republik Indonesia, yang terdiri dari sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi serta beberapa koleksi perkereta apian heritage seperti Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 kereta dan 6 gerbong dari berbagai area di Indonesia. 

Wah saat saya menuliskan ini saya juga baru mengetahui bahwa Museum Kereta Api Ambarawa ternyata menyimpan halte dari stasiun Cicayur dan stasiun Cikoya yang saya lewati saat saya berkereta api ke Rangkasbitung. Sungguh terlalu, saya baru mendengar nama 2 stasiun ini awal bulan ini. Ceritanya telah saya posting di sini - Rangkasbitung City dalam Satu Hari

Berwisata dengan Kereta Api Kuno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun