Mohon tunggu...
Balqis Asri
Balqis Asri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sejarah dan Perkembangan Komunikasi Internasional

28 September 2018   08:46 Diperbarui: 28 September 2018   08:53 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa kuno atau abad pertengahan saling mempengaruhi peradaban adalah sesuatu yang lazim. Sejak abad ke-19 pengaruh kebudayaan asing mulai menjadi masalah karena dua alasan kata Kamalipour. Pertama, batas dan skala pengaruh kebudayaan asing meningkat signifikan. Kedua, bangkitnya nasionalisme di banyak kawasan negeri telah mempengaruhi cara pandang orang terhadap kebudayaan asing. 

Lahirnya komunikasi internasional di Amerika, Inggris, dan hampir di seluruh kawasan Eropa adalah pada abad 20 dalam konteks propaganda, ekspansi nasional dan penaklukan.

Untuk kepentingan riset propaganda, Amerika pada PD I dan II telah membentuk program komunikasi internasional sebagai bidang studi yang resmi di berbagai universitas Amerika Utara. Para sarjana komunikasi antara 1920-an hingga 1950-an banyak berasal dari disiplin ilmu sosiologi, ekonomi dan ilmu politik. 

Dingin (Cold War) antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dengan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. Perang ini berlangsung dari 1945 hingga 1989 saat tembok Berlin runtuh. Amerika mewakili ideologi kapitalis dan Soviet mewakili ideologi sosialis. Dalam konteks pergulatan komunikasi internasional, Amerika memperjuangkan laissez-faire dan free flow of information yang digagas Komisi Huchin.

Belakangan Unesco juga menuntut free flow across border to lead better world yang didukung para peneliti program riset komunikasi internasional (KI) yang tergabung dalam MIT Center for International Studies. MIT ini lalu membentuk Program Riset dalam Komunikasi Internasional yang dipimpin Lasswell, Ithiel de Sola Pool, Karl Dutsch, Daniel Lerner, Schramm, dan Lucian Pye. Riset mereka didanai Ford Foundation.

Pandangan komunikasi internasional yang berfokus pada interaksi antarnegara, sekarang ini sudah dianggap klasik atau konvensional. Ditemukannya teknologi informasi dan komunikasi yang baru, interaksi antarindividu dan antarbangsa yang sudah berubah, terutama dalam bisnis dan budaya, telah melahirkan banyak aspek dalam komunikasi internasional.

Dalam era globalisasi dewasa ini, aktor bukan negara (non-state actors) cukup memberi peran yang strategis dan penting. Bahkan ada kalanya lebih penting daripada faktor negara sendiri. Kasus runtuhnya Uni Soviet, runtuhnya tembok Berlin atau jatuhnya Tunisia, Mesir dan Lybia, terjadi hanya gara-gara kegaduhan politik lewat internet.

Akibatnya, terjadilah pergeseran pemahaman dan makna yang memandang komunikasi internasional dalam lingkup yang lebih luas. Pergeseran fokus komunikasi internasional dari sudut aktor negara ke aktor non-negara, bentuk-bentuk media dan efek pesannya, membuat istilah komunikasi internasional tidak lagi memadai untuk menjelaskan kompleksitas komunikasi internasional dewasa ini.

Meskipun komunikasi internasional sudah bermetamorfosis pada komunikasi global atau komunikasi dunia, tetapi secara akademik komunikasi internasional hingga sekarang masih diakui sebagai sebuah subdisiplin dari bidang komunikasi.

Misalnya saja budaya pop saat ini tidak lagi identik dengan budaya barat, tetapi negara-negara di benua Asia mulai menunjukkan kemampuan kreatif dengan menjadi pengekspor budaya pop. Selain Jepang, Korea kini mulai menunjukkan dirinya sebagai negara produsen budaya pop melalui tayangan hiburan dan menjadi saingan berat bagi Amerika dan Eropa.

Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan industri hiburan Korea saat ini. Globalisasi budaya pop Korea atau yang lebih dikenal dengan Hallyu berhasil menarik perhatian masyarakat dunia. Beragam produk budaya Korea mulai dari drama, film, lagu, fashion, hingga produk-produk industri menghiasi kehidupan masyarakat di dunia. Bukan hanya dikawasan Asia saja, tetapi juga di Amerika dan Eropa. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini globalisasi budaya Korea telah terjadi di beberapa negara di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun