Mohon tunggu...
Balda Fauziyyah
Balda Fauziyyah Mohon Tunggu... Penerjemah - Movie Reviewer

Watch a lot, make reviews. Twitter, IG & Letterboxd : baldafauziyyah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "John Wick Chapter 3 - Parabellum"

15 Mei 2019   11:20 Diperbarui: 15 Mei 2019   11:40 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Jika saya boleh bandingkan film pertama, kedua, dan ketiga John Wick, film ketiga adalah yang terbaik bagi saya. Tingkat pertarungan sangat maksimal, bahkan melebihi ekspektasi saya sebelumnya. Beberapa aksi dilakukan dengan cara-cara di luar dugaan dan tampak sangat keren, seperti adegan naik kuda, kebut-kebutan motor sambil bertarung, dan tembak-tembakan di dalam air. 

Selain pertarungan yang luar biasa ini, visual John Wick: Chapter 3 -- Parabellum tampak megah dengan warna-warna kontras menghiasi kota. Inilah yang paling saya suka dari seri John Wick karena keunggulannya dalam memainkan mood melalui gambar dan warna yang jarang saya temukan di film action lainnya. 

Hanya John Wick yang bisa memadukan aksi sempurna dengan visual yang sangat memanjakan mata, sehingga bisa menjadi sebuah karya seni yang indah bagaikan melihat lukisan terpajang di galeri. 

Punya sisi hiburan, intensitas, serta makna tersendiri dalam tiap frame gambarnya. Apalagi di film ketiga ini, perjalanan John ke berbagai negara jelas memberi impact lain bagi visualnya. Kita tak lagi diperlihatkan sisi gelap New York yang monoton, tapi juga ada hamparan luas berupa gurun dan pemandangan cantik lainnya di Maroko.

Keanu Reeves sebagai John Wick jelas terlihat semakin mempesona. Karismanya tak pernah pudar meski usianya sudah lebih dari setengah abad. Staminanya masih kuat dan enerjik, seolah benar-benar pantang menyerah untuk tetap hidup mengenang mendiang istrinya. Di sinilah kita bisa melihat sisi romantis John yang tak ditunjukkan di film-film sebelumnya. Ia hidup demi cinta istrinya. 

Selain Keanu, bintang besar lainnya di film ini adalah Halle Berry sebagai Sofia, teman lama John Wick. Halle menunjukkan kemampuan aksinya dengan level yang hampir mendekati Keanu. 

Dia terlihat sangar dan mematikan, tapi tetap elegan dan seksi. Nasib Sofia yang hampir sama dengan John, apalagi punya anjing kesayangan juga, membuat kita simpati padanya.

 Selain dua bintang besar itu, ada dua pemain lainnya yang sangat mencuri perhatian, yaitu Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman. Seniman bela diri asal Indonesia ini mendapat porsi yang cukup besar dalam John Wick: Chapter 3 -- Parabellum, bahkan wajah mereka sudah disorot di awal adegan. 

Dialog bahasa Indonesia yang mereka lontarkan di tengah pertarungan melawan John sungguh mengundang tawa dan sangat natural. Apalagi, respon John terhadap aksi mereka cukup mengejutkan dan membuat banyak penonton bertepuk tangan.

 Tentu ini jadi salah satu alasan saya ingin menonton filmnya lagi, terasa ada kebanggaan tersendiri bahwa duo Yayan dan Cecep menjadi aset bangsa yang sudah go international  dalam industry perfilman Hollywood.  

Sepertinya, menonton film cantik sekaligus brutal ini tak cukup hanya sekali. Durasi lebih dari dua jam tidak membuat saya bosan menonton John diburu satu dunia dan melawan pembunuh yang jumlahnya sudah tak terhitung lagi. Rangkaian aksinya benar-benar bikin ketagihan, rasanya ingin langsung menonton film-film lanjutannya tepat setelah John Wick: Chapter 3 -- Parabellum berakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun