Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dewi Winata, Dewi Kadru

4 Juni 2023   20:34 Diperbarui: 4 Juni 2023   23:55 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi Winata, Dewi Kadru/dokpri

Dewi Winata Dewi Kadru.

Bumi begitu indah, dan jarang ada neraka
suara gemuruh melalui lapangan terbuka, matahari
dengan lembut menghangatkan hari musim panen, sawah indah
sebagai upaya meuai angin dan badai

sepoi-sepoi meniup ranting dan dahan dengan gemerisik bahagia
Bahkan jika itu kosong, dan kemudian bertukar bidang,
Seluruh makna dari gambar yang air kehidupan
Seperti gambar burung Garuda; kemegahan keemasannya melayang-layang

Burung garuda itu kini telah menakutkan kita,
penyelamat kita, kematian. Dia datang dengan lembut
di awan tidur.

Tapi itu tetap mengerikan dan kita hanya melihat
ke dalam lubang kubur, meskipun itu
membawa kita pada kesempurnaan keluar dari jubah malam dan
ke tanah pengetahuan tirta amerta.

Wangsa api, udara, tanah air menggantung di danau,
hai angsa yang cantik,
Dan mabuk dengan ciuman
Dewi Winata Dewi Kadru mencelupkan kepalanya
ke dalam air suci yang tenang.

Celakalah Dewi Winata Dewi Kadru, saat
musim kekeringzn, dari mana  mendapatkan bunga, dan dari mana   mendapatkan
bayangan pohon hayat
dan naungan bumi?
Tembok-tembok berdiri
tanpa kata dan dingin,
bendera-bendera berdenting tertiup angin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun