Investigasi ketidaksadaran sebagai bahasa dengan demikian memungkinkan konfrontasi dengan sistem di mana subjek harus 'diintegrasikan' pada titik tertentu dalam perkembangannya agar dapat menjadi subjek.
Jadi apa yang Lacan usulkan? Sebagai pengingat: penanda adalah - dipahami secara klasik - kata (piktogram, dll.) yang menunjuk suatu objek atau ide, yang ditandai pada gilirannya adalah apa yang ditunjuk dengannya, yaitu objek atau ide. Jadi kata komputer menunjukkan sesuatu atau ide tertentu. Dalam hal ini, yang ditandakan adalah apa yang ditunjuk olehnya, yaitu perangkat di meja kita atau gagasan tentang mesin dengan kunci, layar, dll.Â
Lacan sekarang mengatakan  pengertian atau makna penanda tidak berasal dari yang ditandakan, yaitu apa yang dilambangkan oleh penanda. Jadi tidak ada hubungan yang diperlukan antara kata dan benda. Sebaliknya, penanda milik urutannya sendiri, di mana ia hanya dapat ditentukan dalam kaitannya dengan penanda lain: "tidak ada pemaknaan yang dapat dipertahankan kecuali dengan mengacu pada pemaknaan lain". Jadi kita berurusan dengan rantai penanda, saturantai penandaan , di mana satu penanda mendapatkan maknanya hanya dengan mengacu pada yang lain.
Menurut Lacan, ini tidak berarti  tidak ada realitas, tetapi kita ada, bisa dikatakan, dalam realitas simbolik dan tatanan simbolik ini memiliki efek material: "Intinya bukan untuk membungkam debat nominalis dengan pukulan rendah, tetapi untuk menunjukkan bagaimana penanda sebenarnya memasuki yang ditandatangani yaitu, dalam bentuk yang, karena bukan materi, menimbulkan pertanyaan tentang tempatnya dalam realitas".
Dengan demikian, akal atau omong kosong tidak dihasilkan dari kesepakatan atau ketidaksesuaian antara penanda dan petanda. Makna selalu ada hanya dalam keseluruhan tatanan simbolik, rangkaian penanda yang tak terbatas. Ini membawa Lacan ke kesimpulan penting:Sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang dikatakannya. Ini adalah fungsi ucapan yang lebih layak untuk ditunjukkan daripada fungsi penyamaran pikiran subjek (yang biasanya tidak dapat didefinisikan) yaitu fungsi untuk menunjukkan tempat subjek ini dalam pencarian kebenaran" .
Urutan simbolis ini, sebagaimana saya akan menafsirkan bagian ini, menentukan kemampuan subjek untuk mengatakan sesuatu yang berarti. Dan dengan mengacu pada ketidaksadaran, yang tidak secara eksplisit disebutkan di sini, keteraturan juga dapat menentukan apa dan bagaimana yang diinginkan sama sekali. Sejauh ini kami telah menemukan  ketidaksadaran lebih terstruktur seperti bahasa.
Dan  dalam bahasa ini kita tidak berurusan dengan hubungan antara benda-benda dan sebutannya, tetapi dengan rantai sebutan yang membentuk tatanan simbolik yang utuh ketika dihubungkan. Seseorang diintegrasikan ke dalam tatanan ini sebagai subjek, dan tatanan ini menentukan, bisa dikatakan, apa yang 'seseorang' dapat katakan. Jadi, seperti yang disarankan Lacan dalam kutipan terakhir, kita juga berurusan dengan pertanyaan tentang kebenaran.
Bagaimana rangkaian nama ini bekerja dan peran apa yang dimainkan subjek di dalamnya? Di sisa esai, Lacan mengusulkan dua istilah untuk penyelidikannya:metonimi dan metafora , yaitu metonimi dan metafora.
Menurut analisis, sosok retoris metonimi adalah penggantian ekspresi dengan yang serupa yang terkait erat. Lacan memberi contoh  sekitar '30 layar' dapat berarti kata 'kapal' . Para  analis  memberi contoh  kata 'belati' dapat ditulis ulang menjadi 'baja'. Pada dasarnya menarik  hubungan antara layar dan kapal hanya bekerja pada tingkat penanda, karena tidak ada hubungan yang bermakna dengan petanda yang dapat ditarik di sini. Â
Dengan baja, pada saat menggantikan belati, yang kami maksud bukan baja, tetapi juga belati. Penggantian ini hanya masuk akal jika kita mengasumsikan  istilah tersebut mengacu pada istilah belati tetangga dan bukan pada apa yang sebenarnya menunjuk ' Baja' berhubungan rantai penandaan : "Saya akan menunjuk sebagai metonimi aspek pertama dari bidang aktual yang dibentuk oleh penanda, sehingga makna dapat mengambil tempat di sana".
Seperti diketahui, metafora adalah kebalikannya, yakni penggantian satu ungkapan dengan ungkapan lain yang sebenarnya asing dengan konteks makna. " Satu kata untuk yang lain : ini adalah formula dari metafora, dan jika Anda seorang penyair, Anda akan membuatnya menjadi sebuah permainan dan menghasilkan aliran yang terus menerus, bahkan jalinan metafora yang mempesona".
