Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus Aristotle (1)

27 Desember 2022   06:15 Diperbarui: 27 Desember 2022   06:19 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskursus Aristotle (1)

Aristotle (384Sm-322SM) lahir di Stagira di Yunani utara dan dibesarkan di Maceon di mana ayahnya, Nicomachus, adalah seorang dokter yang bekerja untuk istana Raja Amyntas III. Pada usia tujuh belas tahun, Aristotle dikirim ke Athena untuk belajar filsafat di akademi yang didirikan oleh  Platon  beberapa tahun sebelumnya. Aristotle tetap terhubung dengan Akademi tempat   Platon  menjadi gurunya selama lebih dari dua puluh tahun. Setelah kematian   Platon  pada tahun 343, dia kembali ke Maceon di mana dia ditunjuk sebagai mentor bagi putranya Alexander (orang yang kemudian menjadi Alexander Agung) di istana Raja Philip II. Raja Philip II ini menaklukkan sebagian besar Yunani, termasuk Athena, tetapi dibunuh pada tahun 336sm.

Aristotle kemudian kembali ke Athena di mana dia mendirikan pusat penelitiannya sendiri dan mengajar di kamar bacaan. Pada tahun 323   kembali meninggalkan kota sebagai akibat dari revolusi. Meskipun dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Athena, Aristotle tidak pernah menjadi warga negara resmi kota itu dan kadang-kadang memiliki hubungan yang tegang dengan kota itu. Aristotle meninggal pada tahun 322. Dia memiliki seorang putra bernama Nicomachus.

Sebagian besar karya Aristotle hilang selama berabad-abad setelah kematiannya. Namun sekitar 2500 halaman teks dengan tangannya telah diawetkan. Karya ini membahas banyak mata pelajaran berbeda, yang semuanya kini telah menjadi cabang ilmu yang terpisah. Oleh karena itu Aristotle dapat dianggap sebagai penemu banyak cabang ilmu pengetahuan.

Sebagai seorang dewasa muda,  Platon  berada di bawah pengaruh filsuf Athena Socrates (469-399SM). Socrates tidak menulis apa-apa sendiri, tetapi mengajarkan kebijaksanaannya kepada penonton di jalan melalui dialog. Ambisi terbesarnya adalah mendorong para pendengarnya untuk memperjuangkan pengetahuan filosofis yang sebenarnya daripada mengejar ambisi duniawi mereka seperti mendapatkan uang dan mengejar status tertentu.

Betapa pentingnya Socrates bagi  Platon  ditunjukkan oleh fakta bahwa ia menampilkan Socrates sebagai tokoh utama dalam sebagian besar karya tulisnya. Dalam teks pertama yang akan dibahas dalam buku ini,  Platon  menjelaskan dalam sebuah dialog yang tercatat dalam sejarah sebagai Permintaan Maaf (pembelaan) bagaimana Socrates harus membela diri pada tahun 399 SM ketika dia dibawa ke pengadilan atas tuduhan penistaan dan mempengaruhi pemuda secara negatif. Pidato pembelaan ini mengangkat beberapa poin filosofis politik yang membuat sulit untuk mendefinisikan Socrates sebagai seorang demokrat atau anti-demokrat.

Misalnya, Socrates adalah pendukung dan pengagum sistem hukum Athena yang hebat, tetapi di sisi lain ia menyerukan untuk tidak terlalu banyak mendengarkan pendapat massa (mayoritas). Hukum negara kota hampir sakral baginya, sementara di poin lain dia menyerukan pembangkangan sipil. Kraut menyarankan   Platon  tidak memasukkan kontradiksi ini dalam dialognya untuk menggambarkan Socrates sebagai pemikir yang bingung  Platon  menyarankan, sebaliknya, Socrates sebagai orang yang berwawasan luas dan keterampilan argumentatif yang fantastis tetapi untuk Socrates dalam argumennya memindahkan pembaca untuk berfilsafat tentang kontradiksi yang tampak ini. Namun, apa sebenarnya motif  Platon  sulit ditentukan karena dia tidak pernah menulis sebagai orang pertama.

Setelah mengembara di Mesir dan Sisilia,  Platon  kembali ke Athena pada tahun 387, di mana ia mendirikan sekolah, Akademi, untuk menangani masalah filosofis dan ilmiah. Dia akan tetap menjadi direktur Akademi sampai kematiannya pada tahun 347. Dalam kapasitas ini dia menulis liriknya yang paling terkenal.

Dalam dialog yang kemudian disebut Phaedo ,  Platon  mengembangkan melalui pemikiran tokoh utamanya Socrates pemikirannya tentang keberadaan realitas objektif yang akan ada di luar diri kita. Realitas ini   disebut 'Bentuk' atau 'Ide'. Ini terutama tentang realitas yang tidak dapat dirasakan melalui indera, tetapi memang ada sebagai sebuah ide. Prinsip matematika disebutkan sebagai contoh. Dunia ide ada di atas dunia berwujud.

Teks terpenting yang ditulis  Platon  adalah 'Republik'. Buku ini   yang paling menarik dari sudut pandang filosofi politik. Menyusul kematian Socrates, yang dipandang sebagai bahaya justru karena tindakannya yang benar,   Platon  memeriksa di bagian pertama buku ini pertanyaan tentang apa sebenarnya arti keadilan. Pencarian ini tetap tidak berhasil. Dalam buku kedua,  Platon  terlibat dalam filsafat yang lebih sistematis ketika dia mengemukakan teori besarnya tentang sifat manusia dan keadaan ideal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun