Para peneliti mempertanyakan secara lebih luas keberadaan bahasa dewa  dan meneliti bentuk-bentuk tertentu dari tuturan ritual, seperti carmen , "suatu bentuk ekspresi yang merupakan puisi dan prosa. Yang terakhir adalah transkripsi firman para dewa dan memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan mereka melalui doa.Â
Beberapa episode sejarah Romawi mengilustrasikan kesulitan dalam menafsirkan kata-kata ilahi ini.  Peneliti  mengeksplorasi gangguan vokal antara dewa dan manusia dalam konteks ritual tertentu, yaitu Papirus Yunani Ajaib.Â
Dalam ritual ini, operator diharapkan menguasai semua bahasa dan dialek, termasuk bahasa hewan atau bahasa ciptaan. Dia harus mengetahui secara khusus "tanda akustik" dewa dan mampu, jika perlu, "berbicara seperti dia". Phthoggos adalah istilah yang tepat untuk fenomena vokal dari domain ritual ini.