Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Jiwa Manusia (3)

15 November 2022   10:46 Diperbarui: 16 November 2022   23:01 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa Itu Filsafat Jiwa Manusia (3)/dokpri

Dan begitulah jiwa sang kekasih sekarang mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. (Platon, Phaedrus 253c dst.) masih lebih dikuasai oleh keadaan pikiran sebelumnya, seperti orang yang, meninggalkan penghalang, membungkuk ke belakang, menarik kekang kuda pemberontak dari giginya dengan kekuatan yang lebih besar, meregangkan lidah dan pipinya yang kasar sampai berdarah dan menyebabkan dia sangat kesakitan dengan memaksa paha dan pinggulnya ke tanah. Tetapi ketika kuda yang buruk mengalami perlakuan yang sama lebih sering dan meninggalkan kebiadabannya yang keras kepala, ia mengikuti tuntunan yang masuk akal dari kusir dalam penghinaan, dan ketika ia melihat yang cantik ia pingsan karena ketakutan.

Dan begitulah jiwa sang kekasih kini mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. Teks  Republik (Platon, Phaedrus 253c dst.) masih lebih dikuasai oleh keadaan pikiran sebelumnya, seperti orang yang, meninggalkan penghalang, membungkuk ke belakang, menarik kembali tali kekang kuda yang menantang dari giginya dengan kekuatan yang lebih besar, menjulurkan lidah dan pipinya yang kasar hingga berdarah dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dengan memaksa paha dan pinggulnya ke tanah. 

Tetapi ketika kuda yang buruk mengalami perlakuan yang sama lebih sering dan meninggalkan kebiadabannya yang keras kepala, ia mengikuti bimbingan wajar kusir dalam penghinaan, dan ketika ia melihat yang cantik ia pingsan karena ketakutan.

Dan begitulah jiwa sang kekasih sekarang mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. (Platon, Phaedrus 253c dst.) menarik kembali tali kekang kuda pemberani dari giginya dengan kekuatan yang lebih besar, meregangkan lidah dan pipinya yang kasar hingga berdarah dan menyebabkan dia kesakitan dengan memaksa paha dan pinggulnya ke lantai. Tetapi ketika kuda yang buruk mengalami perlakuan yang sama lebih sering dan meninggalkan kebiadabannya yang keras kepala, ia mengikuti bimbingan wajar kusir dalam penghinaan, dan ketika ia melihat yang cantik ia pingsan karena ketakutan. 

Dan begitulah jiwa sang kekasih sekarang mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. (Platon, Phaedrus 253c dst.) menarik kembali tali kekang kuda pemberani dari giginya dengan kekuatan yang lebih besar, meregangkan lidah dan pipinya yang kasar hingga berdarah dan menyebabkan dia kesakitan dengan memaksa paha dan pinggulnya ke lantai. Tetapi ketika kuda yang buruk mengalami perlakuan yang sama lebih sering dan meninggalkan kebiadabannya yang keras kepala, ia mengikuti bimbingan wajar kusir dalam penghinaan, dan ketika ia melihat yang cantik ia pingsan karena ketakutan.

Dan begitulah jiwa sang kekasih sekarang mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. (Platon, Phaedrus 253c dst.) Tetapi ketika kuda yang buruk mengalami perlakuan yang sama lebih sering dan meninggalkan kebiadabannya yang keras kepala, ia mengikuti tuntunan yang masuk akal dari kusir dalam penghinaan, dan ketika ia melihat yang cantik ia pingsan karena ketakutan. Dan begitulah jiwa sang kekasih kini mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. (Platon, Phaedrus 253c dst.) 

Tetapi ketika kuda yang buruk mengalami perlakuan yang sama lebih sering dan meninggalkan kebiadabannya yang keras kepala, ia mengikuti bimbingan wajar kusir dalam penghinaan, dan ketika ia melihat yang cantik ia pingsan karena ketakutan. Dan begitulah jiwa sang kekasih sekarang mengikuti sang kekasih, malu dan terintimidasi. (Platon, Phaedrus 253c)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun