Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Postmodernisme

9 November 2022   12:07 Diperbarui: 9 November 2022   12:08 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postmodernisme/dokpri

Pada seni rupa, istilah "postmodern" yang muncul pada tahun 1970-an telah membawa dampak positif sejak awal. Ini mencirikan seni yang menetapkan aksen puitis, emosional, dan ambivalen yang kuat. Pada 1980-an, definisi diperluas untuk memasukkan "lukisan liar" yang sangat eksperimental. Postmodernisme telah dan masih berpengaruh pada film dan teater. Contoh sutradara adalah David Lynch; dalam seni, seniman yang terkait dengan seni pop, seperti Andy Warhol, termasuk dalam postmodernisme.

Dalam sosiologi, awal postmodernisme, karena inovasi dalam teknologi komunikasi, energi dan pengetahuan, dimulai pada akhir Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1968, sebuah "masyarakat postmodern" dibicarakan untuk pertama kalinya. Excursus: definisi "masyarakat postmodern": [a]. Masyarakat yang otonom, dinamis dan plural dalam menentang heteronomi teknokratis. [b] Masyarakat yang mengenali perubahan dalam sistem, bereaksi terhadapnya dan mengubah dirinya sendiri.

Sosiologi memandang postmodernisme sebagai kelanjutan dan peningkatan modernitas. Ini berjalan seiring dengan perubahan dari "teknologi mesin" menjadi "teknologi intelektual" dan terkait dengan modernitas. Dalam konteks ini, istilah "pasca-industrialisme" didirikan pada tahun 1973, yang menggambarkan perkembangan ini. Sosiologi memprediksi perkembangan sistem akan tetap teknokratis, masyarakat tidak dapat menahannya dan akibatnya sistem tersebut bisa meledak.

Selain itu, ada kontradiksi antara kemajuan teknologi, yaitu "zaman teknologi" dan kesadaran ekologis, karena emisi polutan dan pengembangan teknologi baru tampaknya hampir tidak sesuai dengan meningkatnya kemunculan asosiasi perlindungan lingkungan dan hewan. Akibatnya, muncul pertanyaan apakah kapitalisme tampaknya sedang sekarat karena kontradiksi ini. Pembicara mengakhiri kuliahnya dengan pertanyaan apakah pleno lebih suka menyambut fragmentasi yang terus meningkat atau "penyatuan kembali" masyarakat.

Tuan Kaesler mengembalikan pertanyaan itu kepada pembicara, yang menyukai pemulihan tatanan modern karena dia takut bagian-bagian individu akan "berlawanan satu sama lain". Seorang pencemooh membenarkan peluang postmodernisme justru melalui pluralitas ini. Sebuah diskusi tentang peluang postmodernisme dan efek globalisasi sebagai perkembangan postmodern atau modern muncul, yang harus diputus karena keterbatasan waktu. Pak Kaesler menutup pembicaraan dengan menjelaskan isi diskusi menunjukkan tidak ada solusi universal dan kerinduan akan pemulihan tatanan modern bukanlah hal yang luar biasa, karena banyak orang diliputi oleh ambivalensi postmodernisme.

Postmodernisme sebagian besar merupakan reaksi terhadap asumsi intelektual dan nilai-nilai periode modern dalam sejarah filsafat Barat (kira-kira, abad ke-17 sampai abad ke-19). Memang, banyak dari doktrin yang secara khas terkait dengan postmodernisme dapat dengan adil digambarkan sebagai penolakan langsung terhadap sudut pandang filosofis umum yang diterima begitu saja selama abad ke-18.Pencerahan,  meskipun mereka tidak unik pada periode itu. Yang paling penting dari sudut pandang ini adalah sebagai berikut.

Ada sebuah realitas alam objektif, sebuah realitas yang keberadaan dan sifat-sifatnya secara logis terlepas dari manusia dari pikiran mereka, masyarakat mereka, praktik sosial mereka, atau teknik investigasi mereka. Postmodernis menolak ide ini sebagai semacam naifrealisme.

Realitas seperti yang ada, menurut postmodernis, adalah konstruksi konseptual, artefak dari praktik ilmiah dan bahasa. Poin ini   berlaku untuk penyelidikan peristiwa masa lalu oleh sejarawan dan deskripsi institusi sosial, struktur, atau praktik oleh ilmuwan sosial.

Pernyataan deskriptif dan penjelasan para ilmuwan dan sejarawan pada prinsipnya dapat benar atau salah secara objektif. Penyangkalan postmodern terhadap sudut pandang inivyang mengikuti penolakan terhadap realitas alam yang objektif  kadang-kadang diungkapkan dengan mengatakan   tidak ada yang namanya Kebenaran.

Melalui penggunaan akal dan logika,  dan dengan alat-alat yang lebih khusus yang disediakan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,  manusia kemungkinan besar akan mengubah diri mereka sendiri dan masyarakatnya menjadi lebih baik. Masuk akal untuk berharap   masyarakat masa depan akan lebih manusiawi, lebih adil, lebih tercerahkan,  dan lebih sejahtera daripada sekarang. Postmodernis menyangkal keyakinan Pencerahan ini dalam sains dan teknologi sebagai instrumen kemajuan manusia.

Postmodernisme/dokpri
Postmodernisme/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun