Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gnothi Seauton Kai Meden Agan (1)

16 September 2022   17:32 Diperbarui: 16 September 2022   17:51 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang, mengapa dewa seperti Apollo (karena prasasti itu ada di bagian depan kuilnya di Delphi) ingin mendorong orang Yunani untuk menjadi lebih baik? Tampaknya tidak masuk akal. Nah, dan itu. Jelas, dewa tidak memberi tahu orang-orang itu. Justru sebaliknya. "Kenali dirimu sendiri" berarti "kenali tempatmu." "Aku" seperti yang muncul di Saint Augustine tidak ada sebelumnya. Socrates memiliki sesuatu yang baru di tangannya, tetapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya.

Papan,Empan, Adepan kata Epos Jawa Kuna bisa sejajar dengan Gnothi Seauton kai meden agan,  dimana memikirkan "Aku" yang harus diketahui  "Kenali diri sendiri" sebagai "kenali tempat Anda", dipahami sebagai "tempat di dunia", adalah "perhatikan siapa diri Anda, hiduplah dengannya, ketahui batas Anda". "Kenali diri Anda" bukanlah seruan untuk mengatasi, itu adalah pernyataan akal sehat, kerendahan hati, koherensi sehubungan dengan alam (dan  ingin berpikir   pragmatisme).

Saya ingin membuat catatan ini karena hal-hal tertentu selalu diajarkan kesalahpahaman niat mereka. Seperti yang telah saya katakan, interpretasi kanonik yang dibuat oleh filsafat Barat tentang kenalilah dirimu sendiri adalah terpuji, luar biasa, sangat menarik.

Tetapi kesombongan intelektual segelintir orang terkadang menutupi kenyataan demi "kesempurnaan yang ideal". Kami tidak boleh melupakan klub mana pun, karena kami semua berasal. Jika ada yang tertarik untuk mengetahui bibliografi tentang masalah ini, saya siap membantu Anda, karena ini adalah topik yang sangat luas yang menimbulkan banyak diskusi.

bersambung__

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun