untuk putri yang tertawa aku sedih,
untuk putra yang menangis aku kesakitan,
karena keduanya telah membuat sarang
jiwaku terbuka dan membara.
karena mereka berdua telah membuat gigi
yang menggigit dan meracuni kehidupan,
memasukkan lebih banyak racun ke dalam pembuluh darahku
dan mengubah ketakutanku yang berpijar.
karena keduanya adalah semburan harapan.
karena mereka berdua akan meminta saya besok untuk
kerak perdamaian yang tidak cukup.
karena saya harus memberi mereka lonceng
kematian, kebencian, dan balas dendam.
dan memelihara suara mereka dengan darah manusia berdosa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!