Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus tentang Ruang Publik Gramsci (2)

26 Agustus 2022   00:22 Diperbarui: 26 Agustus 2022   00:28 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskursus Ruang Publik Gramsci (1)

Antonio Gramsci (22 Januari 1891 -- 27 April 1937) adalah filsuf Italia, penulis, dan teoritikus politik. Anggota pendiri dan pernah menjadi pemimpin Partai Komunis Italia, Gramsci sempat menjalani pemenjaraan pada masa berkuasanya rezim Fasis Benito Mussolini. Tulisan-tulisannya menitikberatkan pada analisis budaya dan kepemimpinan politik. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir orisinal utama dalam tradisi pemikiran Marxis. Ia juga dikenal sebagai penemu konsep hegemoni budaya sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan negara dalam sebuah masyarakat kapitalisme;

Ruang publik Antonio Gramsci (22 Januari 1891 -- 27 April 1937) . Diskursus ini  berfokus pada konsep hegemoni Gramscian dan hubungannya dengan konsep politik utama pemikirannya. Interpretasi yang menempatkan hegemoni secara eksklusif di bidang masyarakat sipil dan menunjukkan kompleksitas teoritis dari konsep negara Gramscian, yang secara dialektis mengintegrasikan masyarakat sipil dengan masyarakat politik. 

Hal ini mengungkapkan cara pemaksaan dan konsensus diartikulasikan dalam pemikiran politik Gramsci, serta kebutuhan untuk mendominasi struktur politik negara untuk mengkonsolidasikan Hegemoni yang dicapai dalam masyarakat sipil.

Dimensi politik hegemoni. upaya teoretis Gramsci sebagian besar diarahkan untuk menentukan kekhususan demokrasi borjuis negara-negara kapitalis maju. Sebagian besar kaum kiri yang menganggap dirinya Gramscian memahami   ide fundamental yang mendominasi pemikiran mereka dalam pengertian ini adalah   masyarakat kapitalis pada dasarnya berfungsi melalui konsensus kelas pekerja. 

Justru inilah yang menjadi dasar gagasan sosial-demokrasi jalan parlementer menuju sosialisme yang menurutnya strategi sosialis harus terdiri dari memenangkan kelas pekerja secara ideologis sampai mayoritas aritmatika tercapai, sehingga transisi yang damai dan tanpa rasa sakit ke sosialisme menjadi mungkin. 

Pendekatan Gramsci ini, yang menurutnya cara kekuasaan dijalankan dalam masyarakat borjuis terdiri dari pembentukan hegemoni budaya dalam masyarakat sipil, dengan demikian berfungsi sebagai landasan teoretis untuk posisi reformis yang menjadi ciri sosial demokrasi.

Tentu ada beberapa teks Gramsci yang mendukung reduksi interpretasi hegemoni ini. Salah satu teks paling terkenal yang tampaknya mendukung konsepsi secara eksklusif sebagai konsensus dan menentang penggunaan kekuatan adalah teks yang menyinggung metafora centaur yang muncul dalam The Prince karya Machiavelli :

Hal lain yang perlu dibangun dan dikembangkan adalah "perspektif ganda" dalam tindakan politik dan kehidupan bernegara. Berbagai derajat di mana perspektif ganda dapat disajikan, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Tetapi elemen ini   terkait dengan sifat ganda Centaur Machiavellian, kekuatan dan konsensus, dominasi dan hegemoni, kekerasan dan peradaban ("Gereja dan Negara" seperti yang dikatakan Croce), agitasi dan propaganda, taktik dan strategi. (Gramsci).

Melalui perumpamaan centaur, setengah manusia dan setengah binatang ini, Gramsci akan mengutamakan dimensi manusia, menghargai konsensus daripada paksaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun